***
Di luar pagar, sebuah pohon ceri yang berusia dua tahun tingginya mencapai empat meter, daunnya rimbun. Di bawahnya menjadi tempat si Amit menghabiskan waktunya dengan termenung. Lelaki penderita sakit jiwa kronis itu seperti mendapat tugas untuk menjaganya. Padahal sesungguhnya tidak, tapi memang ada hubungan si Amit dengan mendiang pemilik rumah tersebut.
"Mit, Amit, bangun sudah hampir magrib!" seseorang membangunkan si Amit yang tidur di bawah pohon ceri beralas kardus.
Pelan-pelan si Amit bangun.
"Pulang, pulang!"
Si Amit melongo. "Ah, orang lagi mimpi diganggu."
"Mimpi apa kamu?"
"Mimpi ditraktir makan sate kambing sama Bang Jumarin. Jarang-jarang makan sate kambing!"
"Sekarang pulang dulu, besok tidur lagi biar ditraktir lagi."
Si Amit memandang ke arah bekas rumah Jumarin seolah-oleh dia melihat yang empunya. "Bang Jumarin, terima kasih yah!"
Gelap perlahan menyergap dari arah belakang bekas rumah Jumarin.