Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Belajar untuk menjadi bagian dari penyebar kebaikan

BEKAS ORANG GANTENG, Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Rumah Sisa

2 April 2018   20:02 Diperbarui: 4 April 2018   00:11 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (pixabay/Eduin)

***

Di luar pagar, sebuah pohon ceri yang berusia dua tahun tingginya mencapai empat meter, daunnya rimbun. Di bawahnya menjadi tempat si Amit menghabiskan waktunya dengan termenung. Lelaki penderita sakit jiwa kronis itu seperti mendapat tugas untuk menjaganya. Padahal sesungguhnya tidak, tapi memang ada hubungan si Amit dengan mendiang pemilik rumah tersebut.

"Mit, Amit, bangun sudah hampir magrib!" seseorang membangunkan si Amit yang tidur di bawah pohon ceri beralas kardus.

Pelan-pelan si Amit bangun.

"Pulang, pulang!"

Si Amit melongo. "Ah, orang lagi mimpi diganggu."

"Mimpi apa kamu?"

"Mimpi ditraktir makan sate kambing sama Bang Jumarin. Jarang-jarang makan sate kambing!"

"Sekarang pulang dulu, besok tidur lagi biar ditraktir lagi."

Si Amit memandang ke arah bekas rumah Jumarin seolah-oleh dia melihat yang empunya. "Bang Jumarin, terima kasih yah!"

Gelap perlahan menyergap dari arah belakang bekas rumah Jumarin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun