Masih ada alternatif untuk pergi sendiri. Kuutarakan maksudku kepada istriku. Hari minggu aku akan ke Rumah Dunia di Serang, jaraknya enampuluh dua kilometer. Namun istriku melarang.
“Jangan,” katanya.
“Kenapa?”
“Dananya buat sehari-hari saja tidak cukup.”
“Baiklah, nanti saja kalau uang tunjangan kinerja cair. Kalau sebelum Sabtu tunjangan sertifikasi cair juga kita berangkat bersama pakai mobil saja.”
Niat pergiku pun batal. Namun ada alternatif lain yang memakan biaya sedikit. Aku mengajak keluarga jogging, olahraga, di area stadion Persita. Seperti biasa kedua anakku pasti minta jajan. Kami berempat pun berangkatkan dengan motor yang sudah sehat. Orang ramai berolahraga. Ada yang berjalan kaki, berlari, bersepeda, ada pula yang bersenam massal diiringi musik. Sekelompok pengamen menggelar konser mini. Sebuah kotak sumbangan terletak di tepi lintasan orang berolahraga. Lalu lalang kendaraan motor dan mobil yang sebagian besar baru tiba di lokasi mengisi setiap area parkir yang tersedia.
Setelah berolahraga memutari stadion kami pun menuju area jajan di sebelah barat stadion demi memenuhi permintaan kedua putri kami yang sejak awal merengek minta jajan. Duduk di pilar tepi selokan tak berair sambil menikmati makanan jajanan cilok dan batagor bersama keluarga kecil begitu menyenangkan.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H