Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Belajar menebar kebaiakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kejadian Tak Terduga

11 November 2024   07:30 Diperbarui: 13 November 2024   19:47 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang harinya istriku mengabarkan bahwa motor dibawa ke bengkel RAHMAT dekat Warung Bang Jamin, sekira seratus meter ke barat dari rumahku. Biayanya tujuh puluh ribu. Foto notanya dikirim. Istriku tak dapat menjelaskan. Katanya, biar Mang Uyun saja nanti yang menjelaskan.

Begitu aku pulang sore, motor ada di rumah. Aku coba menghidupkan. Hidup. Mang Uyun menaikinya dari bengkel. Istriku memberikan notanya. Tertulis: sakelar starter. 70.000. Aku temui Mang Uyun kemudian. Dia menjelaskan, semula montirnya bingung, tak dapat mendeteksi kerusakan. Atas petunjuknya dibukalah kovernya untuk memeriksa arang starter. Ternyata arang straternya perlu diganti. Karena suku cadangnya tak ada di bengkel itu, sang montir membelinya ke Curug, jaraknya lima kilometer. Setelah diganti suku cadangnya motor bisa hidup.

Esok paginya, meyakini motor sudah baik, aku pun siap berangkat. Naira ikut bareng.  Kukira perjalanan akan mulus, ternyata motor mati melulu. Saat gas kecil mesin mati. Distrarter kadang hidup, kadang tidak. Begitu hidup, gas diputar lalu mati. Jarak tempuh sudah sekitar  hampir dua  kilo, sampai depan pintu gerbang Pemakaman Mede. Mesin tak bisa hidup. Aku pun panik. Kukira masalah akan bertambah berat jika perjalanan diteruskan. Sementara itu aku harus mengejar absensi kedatangan di sekolah. Segera kuputuskan untuk balik kanan, kembali pulang. Namun motor susah hidup. Tak seperti kebanyakan motor metik, tak ada starter engkol pada motor NMAX. Tak ada orang yang kukenal untuk dimintai tolong mendorongkan atau menariknya dengan tambang yang tersedia di bawah jok. Dengan sangat hati-hati aku berupaya menghidupkan berkali-kali. Begitu hidup dan putar gas ternyata bisa berjalan. Kejadian menyebalkan terulang beberapa kali hingga sampailah di rumah.       

Aku pun berganti motor dengan motor Beat yang belum lama diservis di bengkel resmi Honda dekat sekolahku. Tiba di sekolah segeralah membuka HP dan mengeklik absen online. Pada hasil absen tertera pukul 07.30.39. Berarti pas, aku tidak terlambat.

Sekira pukul sepuluh aku mintakan kabar kepada istriku. Ternyata motor telah dites keliling oleh Mang Uyun. Tak ada masalah. Aku pun heran. Sekira tiga jam kemudian istriku mengabarkan. Dia menggunakannya untuk mengantar si bungsu ke sekolah, tapi begitu pulang di tengah perjalanan mogok. Dia mendorongnya sampai rumah.

Sayang, aku belum bisa membawanya ke bengkel. Yang bisa aku lakukan adalah mencoba-coba mencari masalahnya barangkali ketemu. Sempat dikatakan Mang Uyun bahwa ada bagian yang retak, yakni pada cangklong busi.

Sabtu, libur. Aku buka kap kanannya. Kutemukan posisi busi yang tersembunyi. Kucabut cangklongnya. Ternyata telah dilibat rapi dengan isolasi. Kubuka, lebih dari satu meter panjangnya. Tak jelas keretakannya. Kupikir, siapa tahu jika cangklongnya diganti motor bisa hidup.  Paginya aku berolahraga gowes sepeda berkeliling di kawasan Gading Serpong. Bekasnya, sepeda masih di teras rumah. Sekira pukul delapan aku naik sepeda ke bengkel ADE membeli cangklong busi. Kubawa contohnya. Harganya dua puluh lima ribu. Besar harapanku motorku akan hidup hanya dengan menggantikan cangklong busi. Begitu dipasang. Kukira akan ada kejutan mesin hidup seperti kejadian sebelumnya yang ternyata penyebabnya sekringnya putus, ternyata tidak.  

Bengkel resmi Yamaha telah aku temukan lokasinya, saat aku bersepeda pagi-pagi, yakni di jalan utama Perumahan Dasana. Pada bagian atas bangunannya tertera merek besar BENGKEL RESMI YAMAHA. Di sebelah kiri dan kanannya ada bengkel lain yang melayani semua merek motor. Kalau mendorong sendiri motorku aku tak sanggup. Aku meminta bantuan Iwan, keponakanku. Kebetulan dia sedang libur kerja. Dialah yang mendorong dengan motor Scoopy, dengan kaki kanan. Anaknya duduk di depan. Tanpa kesulitan berarti didoronglah terus motorku sempai ke bengkel tersebut. Jaraknya sekitar lima ratus meter.  

Sejumlah motor terparkir menutupi teras bengkel di tepi jalan. Empat tempat servis terisi motor yang sedang ditangani. Di bagian depan costumer service mengerjakan administrasi dan transaksi pembayaran. Sejumlah pelanggan duduk di satu deret kursi tunggu. Air minum gelasan tersedia bagi pelanggan.

Terlebih dulu aku mendaftar. Untuk memastikan apakah Iwan pulang duluan atau menunggu sampai motorku selesai diperbaiki, aku tanya durasi pengerjaannya. Katanya kira-kira satu jam. Ada lima orang montirnya. Iwan pun aku persilakan pulang. Tak berapa lama, motorku dibawa ke tempat perbaikan, tak tampak dari kursi tempat aku duduk.

Sekira sepuluh menit berlalu. Sang montir melambaikan tangan. Segera aku menghampiri. Distrarternya motorku. Hidup. Wow, kejutan bagiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun