Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Belajar menebar kebaiakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saksi Nikah

10 Mei 2021   22:12 Diperbarui: 10 Mei 2021   22:13 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Munarti masuk menemui Kuding. Diguncang-guncangnya badan Kuding hingga bangun.

"Mas, ayo pulang!" suaranya manja.

"Tidak." Kuding tak acuh.

"Aku takut sendirian di rumah."

"Rumahmu, bukan rumahku."

"Rumah kamu juga Mas. Aku janji, tidak akan galak lagi."

"Ah, gombal."

"Benar. Sumpah. Lagi pula kemarin aku cuma becanda. Prank mas, prank. Marah tapi bo'ong."

Begitulah istri Kuding, punya banyak cara meluluhkan hatinya. Bagi Kuding menjadi tak jelas, apakah kemarahannya betulan atau pura-pura. Namun sesungguhnya, rasa sayanglah yang mampu menghapus kemarahannya.

"Bunuh saja aku."

"Tidak, aku tidak mau jadi janda. Tadi pagi ada yang datang, perempuan, namanya Erna."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun