Munarti masuk menemui Kuding. Diguncang-guncangnya badan Kuding hingga bangun.
"Mas, ayo pulang!" suaranya manja.
"Tidak." Kuding tak acuh.
"Aku takut sendirian di rumah."
"Rumahmu, bukan rumahku."
"Rumah kamu juga Mas. Aku janji, tidak akan galak lagi."
"Ah, gombal."
"Benar. Sumpah. Lagi pula kemarin aku cuma becanda. Prank mas, prank. Marah tapi bo'ong."
Begitulah istri Kuding, punya banyak cara meluluhkan hatinya. Bagi Kuding menjadi tak jelas, apakah kemarahannya betulan atau pura-pura. Namun sesungguhnya, rasa sayanglah yang mampu menghapus kemarahannya.
"Bunuh saja aku."
"Tidak, aku tidak mau jadi janda. Tadi pagi ada yang datang, perempuan, namanya Erna."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!