Mohon tunggu...
Usep Saeful Kamal
Usep Saeful Kamal Mohon Tunggu... Human Resources - Mengalir seperti air

Peminat masalah sosial, politik dan keagamaan. Tinggal di Depok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cak Imin, Asian Games dan Anti Sampah

8 Mei 2018   13:14 Diperbarui: 8 Mei 2018   14:41 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari kegiatan SUNMORI rupanya Cak Imin ingin memberikan pesan bahwa berbuat sesuatu yang kongkrit dengan tidak menafikan buah karya orang lain akan berefek besar bagi suksesnya penyelenggaraan Asian Games esok.

Problem Sampah

Dalam kegiatan SUNMORI itu juga, Cak Imin bareng peserta lainnya melakukan kegiatan bersih-bersih sampah, terutama sampah plastik di kawasan Gelora Bung Karno. Hal ini sekaligus sebagai bagian dari kampanye anti sampah plastik.

Jakarta menghasilan kurang lebih 6.500 ton sampah yang diprosuksi oleh 14 juta penduduk pada siang hari dan 10 juta penduduk pada malam hari. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat volume sampah mulai dari januari hingga november 2017 mencapai 2.278.715 ton.

Sampah itu mayoritas organik atau yang mengalami pelapukan berjumlah 53,75 persen, sampah plastik 14,02 persen, sampah campuran 11,94 persen, sampah kaca 2,45 persen, sampah logam 1,82 persesn dan sampah tekstil 1,11 persen.

Artinya, sekitar 911,3 ton sampah plastik dihasilkan oleh masyarakat Jakarta. Minusnya, sampah plastik ini sult terurai di tanah karena dinggap rantai karbonnya panjang sehingga mikroorganisme sulit mengurainya. Bahkan ia bisa terurai ratusan hingga ribuan tahun.

Tak heran bila sampah plastik dianggap sebagai salah satu penyebab banjir di Jakarta atau bahkan di wilayah lainnya. Faktor utamanya adalah rendahnya kesadaran masyarakat terhadap sampah plastik itu sendiri.

Sementara itu, menurut Geotimess Indonesia memproduksi sampah plastik sebanyak 175.000 ton perhari, bahkan menjadi penyumbang sampah terbesar kedua. Pada tahun 2016, Indonesia dinobatkan sebagai negara penyumbang sampah plastik rangking kedua setelah Tiongkok.

Problemnya kemudian, seberapa besar produktifitas sampah kita baik organik maupun non organik itu dikelola dengan baik dan menjadi kesadaran kolektif masyarakat kita. Faktanya, sampah-sampah itu belum dipilah sejak dari rumah karena prinsip re-use, re-duse dan re-cycle tidak diterakan maksimal.

Suka atau tidak, sampah masih menjadi problem di kota-kota besar di Indonesia, terlebih Jakarta. Peningkatan volume sampah tanpa diimbangi dengan peningkatan mutu pengelolaan sampah hanya akan berpotensi timbulkan dampak negatif bagi kehidupan.

Dari aspek kesehatan misalnya, sampah yang tidak terkelola dengan baik akan menimbulkan penyebaran penyakit yang berefek pada menurunnya kualitas kesehatan masyarakat. Sementara dari aspek lingkungan, sampah merupakan sumber pencemaran, baik air, tanah atau udara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun