Jika stephen covey di dalam bukunya "7 Habbits of Highly Effective People" mengajarkan kepada pembacanya bahwa menjadi seorang manusia yang efektif adalah manusia yang memiliki tujuan dan memulai kehidupan dari rancangan tujuan akhir dari kehidupan maka dalam islam juga Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
Bahwa dari ayat di atas kita dapat mengetahui bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk bertakwa dan memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Artinya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk memulai kehidupan dengan merancang bagaimana akhir dari perjalanan kehidupan yang ingin dicapai.
Sehingga sebagai seorang pengusaha muslim harus memerhatikan tidak hanya kesuksesan dirinya saja, tetapi seorang pengusaha muslim harus memiliki visi kematian, yaitu suatu hal yang tidak hanya keuntungan untuk diri pribadi saja, tetapi kebermanfaatan apa yang ingin dicapai atas bisnis yang dibangun sebelum ia bertemu dengan ajal.
Sebagai contoh "Aku akan menyisihkan sebagian keuntungan dari bisnis yang aku punya untuk mendirikan satu rumah sakit gratis untuk para dhu'afa sebelum diriku bertemu dengan aja" sehingga perjalanan dalam membangun bisnis memiliki tujuan yang mulia, terdapat keberkahan, kebermanfaatan yang luas, serta diujung tujuan akhir adalah mendapat balasan berupa ridho dan syurga dari-Nya.
Sumber Referensi :
Al-Qur'an
Covey, S. R. (2015). the 7 Habbits of Highly Effective People. Jakarta: Dunamis Publishing.