Mohon tunggu...
Devy Arysandi
Devy Arysandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remahan Rakyat

Masih memanusiakan manusia dengan cara manusia hidup sebagai manusia yang diciptakan Tuhan untuk menjadi manusia sebaik-baiknya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta yang Terlanjur Membenci

30 Juni 2021   09:01 Diperbarui: 30 Juni 2021   09:08 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membias dalam senyum yang terlalu pahit untuk kutelan

Akhirnya membiru menjadi sebuah penyesalan

Ingin aku menopang raga ini, meski tak lagi menyatui jiwa

Walau terasa sakit, sampai gigiku menggertak di dalam kegelapan

Mengapa Tuhan masih menyisakan luka di sana?

Di saat kepercayaan sudah tidak menjadi pondasi

Terganti dengan tahta yang mengisi

Pilar keemasan berselimut kebohongan, datang menghamba

Disertai alasan munafik dari mulut-mulut manusia

Mengatasnamakan cinta yang mereka sendiri tak tahu artinya

Sengaja menulis syair dalam gurindam lagu lama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun