Sebagai mahasiswa yang suka jajan dan butuh hiburan kami memutuskan untuk mampir sejenak, hitung-hitung persiapan untuk melewati jalanan yang ada didepan nanti.
Sejujurnya permainan disini hanya sedikit seperti kora-kora, skyswinger, ombak banyu, dan beberapa mainan anak kecil lainnya, akan tetapi tatanan yang rapi dan dikelilingi oleh jajanan-jajanan yang jujur kami sedikit kaget karena harganya sangat murah apabila dibandingkan di kota kami.Â
Selain itu kami juga terhibur dengan mas-mas ombak banyu yang melakukan atraksi loncatan-loncatan memutar ombak banyu dan freestyle di atasnya yang jujur sangat mengesankan.
Tak mau terlalu lama membuang waktu akhirnya kamu memutuskan meneruskan perjalanan kami ke basecamp Mongkrang. Jalanan memasuki basecamp Mongkrang ini saya cap sebagai tes praktik SIM saya karena sangat kecil hanya cukup untuk satu mobil, menikung, menanjak, dan ujian berat lainnya yang cukup membuat saya menahan napas.Â
Sesampainya disana kami tiba di hamparan lapangan luas dan kosong jangan lupa juga gelap yang membuat kami memilih untuk bermalam di basecamp Gunung Lawu via Cemoro Kandang karena sekali lagi saya tegaskan kami anaknya paranoid haha.Â
Berpindah ke basecamp Lawu pada pukul sekitar jam 9 malam kami beristirahat dan tidur di Mobil, berencana untuk bangun jam 4 pagi dan kembali ke basecamp Mongkrang.Â
Tidur malam ini saya akui kurang nyenyak entah kenapa saya dipenuhi dengan rasa takut efek sebelum tidur malah bermain tiktok dan lewat video horor mungkin.Â
Kehororan semakin terasa saat kami bangun sepenuhnya dan mau keluar dari basecamp Lawu tiba-tiba kami dikagetkan dengan sosok nenek-nenek tiba-tiba ada di sisi kiri mobil yang sampai sekarang kami masih pertanyakan apakah dia manusia atau nananina.Â
Apabila nenek itu manusia mohon maaf ya nek, kami langsung tancap gas ngacir karena jujur nenek seperti jumpscare di film horor dan sedikit seram.
Kembali ke basecamp Mongkrang kami awalnya bingung karena tidak menemukan loket simaksi. Ternyata loketnya berada di area hutan. Dengan merogoh kocek Rp 10.000 pendakian kami akhirnya dimulai.Â