Pada akhirnya, kebahagiaan sejati bukanlah tentang seberapa banyak harta yang kita miliki, melainkan tentang bagaimana kita memandang hidup dan mensyukuri setiap nikmat yang Allah berikan. Imam Syafi'i dengan bijak mengingatkan kita bahwa saat hati kita rela dan merasa cukup, kita sudah setara dengan para hartawan. Kita mungkin tidak memiliki kekayaan materi yang melimpah, tetapi kita memiliki kekayaan jiwa yang jauh lebih berharga.
Dengan qana'ah dan rasa syukur, hidup kita akan lebih damai, tanpa beban iri hati terhadap orang lain. Sikap rela inilah yang menjadi jalan menuju kebahagiaan sejati, yang tak akan goyah oleh kekayaan atau kemiskinan.Â
Seperti yang dinyatakan dalam Surah Al-Hadid ayat 23: "Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput darimu, dan tidak terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H