Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Suara Gamelan

27 Juni 2024   08:50 Diperbarui: 27 Juni 2024   09:08 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara gamelan yang terekam terdengar jelas. Tiba-tiba layar gelap, suara gamelan pun tak terdengar lagi. Beberapa saat kemudian terdengar suara bergemuruh, dan samar-samar terlihat wajah seorang perempuan. Lalu, di sela-sela suara gemuruh, terdengar lirih perempuan itu bicara, "Mengapa ..., mengapa ... . "

Andi memperlihatkan rekaman itu ke kepala dusun, Pak Karto. Andi mendesak Pak Karto untuk menceritakan peristiwa puluhan tahun silam, yang menyebabkan dusun Talangsari dikutuk.

Pak Karto pun mulai bercerita. 

Puluhan tahun lalu, di dusun Talangsari hidup seorang perempuan muda bernama Handari, yang dikenal karena kecantikannya dan keahlian bermain gamelan dan menari. Handari akan segera menikah dengan pria yang dicintainya, Yana, yang juga sangat dihormati di dusun tersebut.

Namun, kecantikan Handari dan hubungannya dengan Yana membuat beberapa pemuda desa merasa iri, terutama seorang lelaki bernama Toni. Toni bahkan pernah menyatakan cintanya pada Handari, tapi cintanya tidak terbalas. 

Toni, yang berasal dari keluarga terpandang di dusun itu, merasa marah dan. Dalam kemarahan dan kecemburuannya, Toni merencanakan tindakan jahat untuk memisahkan pasangan itu.

Pada suatu malam, Toni dibantu beberapa anak buahnya menculik Handari. Mereka membawa Handari ke hutan dan mengikatnya di sebuah pohon besar. Dengan hati yang dipenuhi kebencian, Toni menyuruh anak buahnya meninggalkan Handari sendirian di hutan.

Mengetahui Handari hilang, Yana dan beberapa penduduk mencari Handari ke seluruh dusun, namun tidak menemukannya. Beberapa hari kemudian, Handari ditemukan telah meninggal di hutan dengan kondisi yang mengenaskan.

Kematian Handari membuat dusun Talangsari berkabung. Namun, mengetahui siapa penyebab kematian Handari, Yana dan penduduk tidak berbuat apa-apa. Hal ini yang menyebabkan roh Handari marah. 

Dengan kemarahannya, roh Handari kembali pada malam bulan purnama, memainkan gamelan dengan penuh keindahan dan kesedihan. Melodi yang dihasilkan menggema di seluruh dusun, menjadi pengingat akan perlakuan kejam yang dialaminya. Setiap kali suara gamelan terdengar, roh Handari mengutuk lelaki di rumah yang mendekati suara itu untuk mati, sebagai pembalasan.

Seiring berjalannya waktu, penduduk dusun Talangsari mulai percaya bahwa suara gamelan yang terdengar setiap malam bulan purnama adalah tanda dari kutukan yang ditinggalkan oleh Handari. Mereka percaya bahwa siapa pun yang mendekati suara tersebut akan mengalami nasib tragis. Kisah ini diturunkan dari generasi ke generasi, menanamkan rasa takut yang mendalam di hati setiap penduduk dusun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun