Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Suara Gamelan

27 Juni 2024   08:50 Diperbarui: 27 Juni 2024   09:08 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apakah kutukan itu pernah terjadi?"

"Bukan sekali dua kali, Nak. Itu terjadi karena orang-orang kota, seperti Nak Andi, yang penasaran, dan memaksa mendatangi suara gamelan."

Andi merasa semakin penasaran, tapi ada sedikit kekhawatiran. Sebagai seorang yang tidak begitu percaya hal-hal mistis, ia ingin mencari tahu lebih lanjut.

Kepenasaran Andi sangat beralasan,karena semakin banyak ia bertanya kepada warga, semakin beragam cerita yang ia dengar.

Andi tidak bisa menahan kepenasarannya. Ia pun menceritakan niatnya untuk menyelidiki lebih jauh kepada Supri. Namun, Supri langsung menentang ide tersebut.

"Andi, kamu gila? Kamu tahu kutukan itu bisa menimpa kita kalau kita terlalu dekat dengan suara gamelan itu!" kata Supri dengan wajah ketakutan.

"Tapi ini tidak logis,Sup. Dan kita harus membebaskan penduduk dusun ini dari ketakutan terus-menerus. Kita harus tahu apa yang sebenarnya terjadi," balas Andi dengan penuh semangat.

Supri menggelengkan kepala. "Aku tidak mau ambil risiko, Andi. Kutukan itu pasti nyata dan aku tidak mau menjadi korbannya."

Meskipun mendapat tentangan dari Supri, Andi tetap bertekad untuk menyelidiki misteri tersebut. Tanpa sepengetahuan Supri, ia memutuskan untuk memasang kamera tersembunyi di lokasi yang diduga sebagai sumber suara gamelan. Dengan hati-hati, Andi menyiapkan peralatan rekamannya dan menunggu malam purnama berikutnya.

Saat itu pun tiba, tepat tengah malam suara gamelan mulai terdengar. Suaranya sayup-sayup terdengar. Nadanya mengalun terbawa angin malam, menambah suasana sepi dan mencekam dusun Talangsari. Yang sudah seperti dusun tak berpenduduk sejak malam menggantikan siang. 

Keesokan harinya, dengan alasan olahraga dan mencari udara segar, Andi segera memeriksa rekaman dari kamera tersembunyinya. Saat ia memutar video, jantungnya berdegup kencang. Pada layar terlihat bayangan seorang perempuan berpakaian pengantin, menari diiringi suara gamelan, dengan wajah penuh kesedihan, juga kemarahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun