1. Kekurangan dari sistem Proporsional Terbuka adalah memberi peluang terjadinya politik uang (money politic). Caleg yang memiliki sumber daya finansial yang besar dapat memanfaatkannya untuk memengaruhi pemilih.
2. Sistem Proporsional dengan daftar terbuka mengharuskan setiap partai politik memiliki modal yang besar.
Sistem Proporsional Tertutup
Kelebihannya:
1. Dengan sistem Proporsional Tertutup, partai politik lebih mudah mengawasi anggotanya di lembaga Legislatif. Hal ini dapat memungkinkan partai politik untuk memastikan bahwa anggotanya bertindak sesuai dengan kehendak partai politik dan kepentingan kolektif yang mereka wakili.
2. Sistem ini juga memungkinkan partai politik dapat mencalonkan kader terbaiknya untuk menjadi anggota Legislatif. Dalam sistem Proporsional Tertutup, parpol memiliki kewenangan lebih besar dalam menentukan siapa yang menjadi calon anggota legislatif.
3. Memungkinkan Parpol melakukan mekanisme seleksi yang ketat saat menjaring Caleg. Sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi para wakil rakyat yang terpilih.
4. Sistem ini secara tidak langsung dapat mendorong Parpol untuk melakukan kaderisasi dan pendidikan politik.
5. Sistem ini juga berpotensi meminimalkan praktik politik uang dan kampanye hitam. Dengan mekanisme seleksi internal yang ketat, partai politik dapat memastikan bahwa calon yang diusung tidak terlalu tergantung pada dukungan finansial eksternal dan tidak terlibat dalam kampanye negatif yang merugikan demokrasi.
Kekurangannya:
1. Pemilih memiliki ruang yang terbatas dalam memilih Caleg. Pemilih tidak memiliki kesempatan untuk secara langsung memilih calon yang mereka pilih.