Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

8 Etika Berbicara, Belajar dari Kasus Rocky Gerung

8 Agustus 2023   16:18 Diperbarui: 8 Agustus 2023   16:24 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#5 Qaulan Baligha (perkataan yang membekas pada jiwa)

Ungkapan ini disebutkan satu kali dalam al-Quran, yaitu di surat an-Nisaa ayat 63. Ungkapan Qaulan Baligha lebih ditekankan pada gaya bicara dan pilihan kata dalam berkomunikasi, disesuaikan dengan audien yang menjadi objek komunikasi.

Maksudnya, saat berkomunikasi dengan orang awam tentu harus dibedakan dengan kalangan cendekiawan. Begitupun saat berbicara di depan anak TK, tentu harus berbeda dengan saat berbicara di depan mahasiswa. Dalam konteks akademis, kita dituntut menggunakan bahasa akademis. Saat berkomunikasi di media massa, gunakanlah bahasa jurnalistik sebagai bahasa komunikasi massa (language of mass communication).

#6 Qaulan Karima (perkataan yang mulia)

Disebutkan sekali dalam surat al-Israa ayat 23, Qaulan Karima menekankan berkomunikasi dengan kedua orangtua atau dengan orang yang harus kita hormati. Qaulan Karima adalah perkataan yang mulia, yang dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah-lembut, dan bertatakrama.

#7 Qaulan Tsaqilan (perkataan yang penuh makna)

Ungkapan Qaulan Tsaqilan digunakan Allah SWT dalam surat al-Muzzamil ayat 5. "Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu."

Maksud perkataan yang berat adalah kalimat yang memuat sebuah konsep pemikiran yang mendalam dan memiliki bobot baik secara intelektual maupun spiritual. Qaulan Tsaqilan lahir dari sebuah proses pendekatan diri kepada Allah, yaitu dengan memperbanyak salat malam, membaca Al-Quran, berdzikir dan bersabar menghadapi cobaan hidup.

#8 Ahsanu Qaulan (perkataan yang terbaik)

"Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?" (QS. Fussilat 41: Ayat 33)

Ayat ini menekankan konsistensi antara perkataan dengan perbuatan. Inti dari ayat di atas adalah 'dia sendiri mengerjakan apa yang dikatakannya'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun