Ilustrasi sederhana korelasi manusia dengan kitab suci (dalam hal Al-Quran) dapat dengan mudah kita temukan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, suatu hari Anda membeli HP merk Samsung. Maka untuk mengoperasikan dan merawatnya Anda pasti berpedoman pada buku petunjuk yang dikeluarkan Samsung juga. Tidak mungkin Anda menggunakan buku petunjuk yang dikeluarkan Nokia atau Oppo.
Begitupun, contoh yang lain, untuk televisi, mesin cuci, lemari es, dan lain-lain. Anda pasti akan menggunakan buku petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik yang sesuai. Kalau Anda memaksakan menggunakan buku petunjuk dari pabrik yang berbeda, maka barang Anda tidak akan berfungsi, atau akan cepat rusak.
Begitulah fungsi kitab suci Al-Quran dalam kehidupan manusia. Ia harus dijadikan way of life, atau standard operational procedure (SOP) hidup manusia. Dengan demikian hidup kita akan bahagia dan selamat.
Indikator kelima adalah beriman pada kitab-kitab suci sebelum Al-Quran
Mengimani kitab-kitab suci yang pernah ada juga sama ilustrasinya. Seorang bertakwa mengimani ada kitab Zabur untuk umat Nabi Daud, ada Taurat untuk umat Nabi Musa, dan ada Injil untuk umat Nabi Isa. Kitab-kitab tersebut diturunkan sebagai petunjuk hidup umat-umat di zamannya.
Namun sekarang kitab-kitab itu sudah tidak berlaku lagi sebagai petunjuk hidup manusia, karena sudah diganti oleh Al-Quran.
Ilustrasinya sama. Anda akan mengoperasikan atau merawat HP merek Samsung yang baru Anda beli. Tentu saja Anda tidak akan menggunakan buku petunjuk dari Samsung yang dikeluarkan tiga tahun yang lalu. Karena sudah tidak cocok lagi. Sudah banyak perubahan di type yang baru, yang tidak ada penjelasannya di buku petunjuk lama.
Begitupun untuk televisi, lemari es, atau mesin cuci. Anda harus menggunakan buku petunjuk sesuai tahun produksinya. Atau yang bersamaan dikeluarkan dengan produknya.
Itulah hakikat beriman kepada Al-Quran dan kepada kitab-kitab suci sebelumnya, sebagai ciri orang yang bertakwa.
Indikator terakhir atau keenam adalah meyakini akan datangnya hari kiamat