Indikator kedua adalah mendirikan salat
Salat ada 2, salat wajib dan salat sunat. Salat wajib selamanya tidak berubah, hanya lima kali sehari-semalam. Dan saya takkan membahasnya, karena pasti Anda melaksanakannya. Karena kalau tidak melaksanakan, Anda bukan hanya disebut tidak bertakwa, tapi juga tidak beriman.
Salat sunat ada banyak. Berbeda dengan salat wajib yang harus dilaksanakan, salat sunat boleh tidak dilaksanakan. Namun, justru di sini fungsi salat sunat sebagai ciri orang yang bertakwa.
Semakin bertakwa seseorang, maka dia akan semakin banyak melaksanakan salat sunat. Ada banyak salat sunat yang dikerjakan orang yang bertakwa. Salat tahajud, salat duha, salat rawatib (salat sunat yang dilakukan sebelum dan sesudah salat wajib), salat hajat, atau salat taubat.
Jumlah rakaatnya pun akan menunjukkan kualitas ketakwaan seseorang. Tentu berbeda orang yang tidak pernah melakukan salat tahajud dengan yang rutin melakukannya. Yang rutin pun bisa dibedakan kualitas ketakwaannya, dari yang cuma melaksanakan 3 atau 5 dengan witir, dengan yang melaksanakan rutin 11 rakaat. Semakin banyak melakukan salat sunat semakin tinggi kualitas ketakwaannya.
Indikator ketiga adalah suka berinfaq
Infaq adalah memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada orang yang membutuhkan atau untuk kepentingan umum.
Sebagaimana salat, infaq pun ada yang wajib dan ada yang sunah. Infaq wajib adalah zakat. Baik zakat fitrah, zakat profesi, zakat perdagangan, zakat mal (harta), dan lain-lain. Zakat ini perhitungannya. Haul dan nishob-nya. Sementara yang sunah tidak terbatas. Berapa pun atau harta apa pun yang dikeluarkan dengan niat menolong, maka itu disebut infaq.
Sebagaimana salat, infaq yang sunah ini akan menjadi indikator kualitas ketakwaan seseorang. Semakin bertakwa maka akan semakin mudah berinfaq.
Indikator keempat adalah beriman pada Al-Quran
Manusia diciptakan oleh Allah swt sebagai pengganti-Nya di dunia, untuk memakmurkan bumi, mengelola dan memanfaatkannya untuk manusia. Allah pun menurunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dalam tugasnya sebagai wakil Allah di dunia .