Bab 4
.
.
Malam semakin larut membawa dingin. Kabut bahkan mulai menyelimuti pepohonan. Namun di atas, langit sangat bersih tanpa awan mendung selembar pun. Bintang-bintang gemerlapan saling beradu pamer cahaya yang dimilikinya. Ada yang berkedip kekuningan. Ada pula yang tidak berkedip dengan cahaya kemerahan. Sementara itu, belahan langit yang lain tampak gelap gulita.
     Â
Binatang malam yang biasanya ribut mengeluarkan suara, bersahutan menunjukkan keberadaannya, kali ini terdiam. Kesepuluh sosok manusia yang sedang bertiarap tentu mengganggu ketenangan mereka. Bahkan mereka curiga kesepuluh sosok itu sedang berusaha menangkap mereka.
Â
Keputusan sudah diambil. Mereka akan menyergap kafilah dagang Quraisy, tidak hanya sekadar mengintai. Mereka segera mempersiapkan diri. Pasukan Sariyyah pimpinan Abdullah bin Jahsy sudah mengeluarkan pedang mereka. Yang membawa panah sudah memasang anak panah di busur mereka.
Langit tanpa bulan membantu menyembunyikan mereka. Lokasi yang berada di sebelah kiri jalan yang akan dilalui khafilah Quraisy, serta berada di dataran yang lebih tinggi dari jalan dan terhalang bebatuan, menjadikan lokasi itu tempat yang tepat untuk melakukan penyergapan.