Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengomeli Allah

23 Februari 2023   13:21 Diperbarui: 23 Februari 2023   13:31 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang sangat terik terasa oleh bu Menik. Kerongkongannya terasa kering, walau sudah dialiri setengah botol air dingin dari kulkas. Rupanya, bayangan segarnya buah semangka telah menutupi kesegaran air dingin yang telah diminumnya.

"Duh ..., lama banget Bang Jek, belinya di mana, sih?" Setengah menggerutu bu Menik berkata sendiri.

Bicara demikian, untuk kesekian kalinya, dia berjalan ke teras rumah, mengecek kalau-kalau suaminya, Bang Jek datang. Setengah jam yang lalu bu Menik memaksa suaminya itu untuk keluar membeli semangka. Padahal saat itu suaminya itu sedang berbaring di kursi Panjang yang ada di teras sedang melepas Lelah sepulang dari kebun.

Baca juga: Kita dan Allah Swt

Tak lama kemudian terdengar suara salam dari suaminya, yang pulang dengan membawa dua buah semangka.

"Alhamdulillah ... akhirnya dapat juga semangkanya, Bang." Sambut bu Menik dengan wajah ceria.

Tanpa menunggu jawaban suaminya, yang langsung masuk kamar. Bu Menik segera memotong buah semangka dan memakannya.

Begitu menggigit buah semangka, kulit kening bu Menik berkerut. 'Kok, ga manis, sih,' pikirnya.

"Bang ... Bang, ini semangka beli di mana?" setengah berteriak dia memanggil suaminya.

Tidak ada jawaban dari dalam kamar.

"Bang ... sini, Bang. Ini semangkanya beli di mana?" tanyanya lagi, lebih kencang dari yang pertana tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun