"Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui PT. PLN kini tengah melakukan uji coba konversi gas LPG 3 kilogram (Kg) ke kompor listrik 1.000 watt. Nah, bagaimana tanggapan Kompasianer dengan upaya pemerintah terhadap penggunaan kompor listrik?" Demikian pernyataan dan pertanyaan Admin Kompasiana.
Jawaban saya, atau tanggapan saya terhadap rencana kebijakan pemerintah tersebut, adalah membingungkan dan mengesalkan. Kenapa?
Kok, rasanya pemerintah kita sekarang ini senang membuat rakyatnya, masyarakat, uring-uringan dengan kebijakannya. Uring-uringan belum tentu tidak setuju, lho. Walaupun kebanyakan yang uring-uringan itu ya yang tidak setuju.
Tapi bisa juga karena kebijakan pemerintah itu dirasakan mendadak. Gak ada sosialisasi, gak ada penjelasan sebelumnya. Jadi terkesan dipaksakan.
Seperti kemarin, keputusan menaikkan harga BBM ujug-ujug dikeluarkan di siang hari bolong, pukul 14.30, bukan di awal bulan lagi. Kan biasanya, yang sudah-sudah, kenaikan harga BBM itu tanggal 1 pukul 00.00, pas pergantian tanggal dan pergantian bulan. Dan info (isu)nya sudah jauh-jauh diterima masyarakat.
Sekarang, belum reda rasanya kekesalan masyarakat atas naiknya harga BBM, dibuat bingung lagi (tentu akan membuat uring-uringan lagi) dengan kebijakan pemerintah yang akan mengganti kompor gas dengan kompor listrik.
Sekali lagi, uring-uringan itu maksudnya belum tentu menolak, ya. Tapi bisa jadi karena reaksi kaget. Kaget dengan informasi yang dirasakan mendadak. Ya, seperti penggantian kompor gas ke kompor listrik ini. Saya sendiri baru tahu dari Kompasiana. Atau ... emang karena saya kudet, ya? Alias kurang update.
Namun, pemerintah selalu menang. Jadi tanggapan atau jawaban saya terhadap pertanyaan di atas, setelah menjawab membingungkan dan mengesalkan, adalah 'mau bagaimana lagi'. Namun, alangkah bijaksana kalau kita mengetahui terlebih dahulu keuntungan dan kerugian menggunakan kompor listrik.
Dari beberapa sumber dan pengalaman menggunakan kompor listrik (di kantor tidak di rumah) berikut keuntungan dan kerugian menggunakan kompor listrik.
Baca juga: Mari Menyiapkan Dana Pensiun SendiriKeuntungan atau kelebihan kompor listrik