Lalu Udin berteriak ke arah mesjid. "Pak Haji, gak dikasih sama Lela!"
"Lela ... ayo kasih, jangan gak dikasih!" teriak Pak Haji dengan nada agak marah.
Mendengar ayahnya kelihatan serius, Lela percaya saja, pasti ada alasannya. Dia pun membiarkan Udin mencium pipi kanannya.
Setelah mencium pipi kanan, Udin bilang lagi, "Lela, kata Pak Haji harus dua-duanya, jadi pipi kiri juga harus dicium."
"Kok aneh sih, babe ini?" pikir Lela.
Melihat Lela diam saja, Udin kembali berteriak lagi ke arah mesjid. "Pak Haji, cuma dikasih sebelah sama Lela!"
"Lela ... buruan kasih! Jangan cuma sebelah, kasih dua-duanya!" teriak Pak Haji dengan nada lebih tinggi.
Mendengar ayahnya semakin marah, Lela pun menyodorkan pipi kirinya. Dan, Udin berhasil mencium pipi dan kanan Lela. Dia tersenyum, recana yang dipikirkan berbulan-bulan ternyata berjalan lancar. Udin segera kembali ke mesjid dan memberikan sandal yang sejak tadi disembunyikannya.
***
Humor dan Hikmah.
Humor ini sudah sering saya dengar, tetapi saya baru menyadarinya bahwa ada hikmah di dalam nya.