Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

The Death Project

3 Mei 2022   20:23 Diperbarui: 3 Mei 2022   20:28 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daniel menyeruak kerumunan dan meminta orang-orang yang berkerumun membubarkan diri. Melihat tanda anggota polisi yang diacungkan Daniel, mereka pun menurut. Dua orang anak buah Daniel kemudian memasang Police Line mengelilingi mayat telanjang yang tergeletak di bawah tempat sampah.

"Bagaimana?" Daniel bertanya kepada rekannya yang berjongkok di dekat mayat.

"Positif!"

Daniel menggaruk pelipis kanannya mendengar jawaban rekannya itu. Positif berarti mayat itu, kondisinya, sesuai dengan prediksi mereka.

"Usia?" tanya Daniel.

"Antara 30 - 40!"

Mayat itu adalah mayat keenam dalam dua pekan terakhir. Daniel Craigh, kepala kepolisian Distrik Coventry, dipusingkan dengan pembunuhan berantai yang terjadi di distriknya.

Sebelum terjadi pembunuhan keenam malam ini, Daniel dan rekan-rekannya baru bisa menemukan benang merah lima pembunuhan sebelumnya dari sisi kondisi korban. Namun, mereka belum bisa memprediksi siapa yang melakukan dan apa motivnya.

Kelima mayat, dan juga mayat terakhir ternyata mirip, mempunyai ciri yang sama walaupun usianya bervariasi. Lima korban sebelumnya, tiga berusia di bawah usia 20 tahun, seorang di antaranya masih anak-anak. Satu korban berusia lanjut, dan satu korban lagi, berusia antara 30 -- 40 tahun.

Korban memiliki ciri; dibunuh dengan cara disuntik mati, terlihat dari bekas suntikan di bawah telinga kiri dan tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh. Korban dibuang setelah 2-3 jam dibunuh dalam keadaan telanjang. Korban semuanya gelandangan atau anak jalanan. Hal ini diketahui karena korban tanpa identitas dan tidak ada laporan kehilangan dari masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun