Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Baso Tiren

18 April 2022   08:49 Diperbarui: 18 April 2022   09:01 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi baso tiren, sumber: pinterest/Nur Aisah

"Ada apa, Bu?" tanyaku pura-pura tidak tahu maksudnya memanggilku.

"Begini, kamu tahu, kan, warung baso kita akhir-akhir ini sepi pembeli. Keuntungannya berkurang, itu pun tidak tiap hari. Kadang-kadang malah tekor."

"Ibu, sih, kenapa ukuran basonya dikecilin?"

"Kamu ini kayak ga tau aja. Harga daging ayam sekarang mahal, belum bahan-bahan yang lainnya juga ikut naik. Ibu ga mau naikin harga baso, kasihan para pelanggan kita."

"Ya, tapi, kan, harusnya mereka pun mengerti, saat harga-harga naik, harus mau kalau harga baso pun ikut naik."

Ibuku terdiam mendengar jawabanku. Kesedihan terlihat di wajahnya. Aku agak menyesal juga melontarkan kalimat tadi.

"Nak, bagaimana ... kalau kita ganti bahan untuk membuat basonya, pakai yang lebih murah?"

Bicara ibuku pelan, seolah ada keraguan. Aku yang sudah tahu maksudnya cukup terkejut ibu ada keinginan menerima tawaran Mang Jana.

"Maksud ibu bagaimana?" Aku kembali berpura-pura tidak tahu.

"Kamu sudah tahu, kan, Mang Jana ke sini tadi? Dia kembali menawarkan ayam tiren."

"Ibu!" Aku sedikit teriak. Namun, aku kembali memelakan suara, "Ibu ... ayam tiren itu bangkai, Bu. Haram hukumnya memakan bangkai. Apa ibu mau menjual barang haram demi mengejar keuntungan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun