Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pribadi yang Tak Terbeli

11 April 2022   08:47 Diperbarui: 11 April 2022   08:54 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: SHUTTERSTOCK)

"Bila perlu semua kekayaan yang kita miliki, kita satukan lalu kita berikan ke dia." jawab Umayyah bin Khalf tegas. "Siapa sih yang tidak tergiur menjadi orang yang paling kaya di Makkah?"

Abu Jahal dan semua koleganya terdiam. Memikirkan pendapat Umayyah bin Khalf. Sebuah usul yang menurut mereka cukup logis untuk dicoba.

"Baik, kira-kira siapa orang yang tepat untuk menyampaikan penawaran ini kepada dia?" tanya Hindun, istri Abu Sufyan.

"Utbah bin Rabi'ah. Dia paling jago melakukan negosiasi. Pilihan-pilihan kalimat yang dia ucapkan akan membuat si Muhammad tertarik pada tawaran kita." Abu Lahab memberi usul.

***

Keesokan harinya Utbah bin Rabi'ah menemui Rasulullah. Kemudian dengan lemah lembut menawarkan beberapa hal.

"Wahai anak saudaraku, sebagaimana engkau ketahui, kita adalah masih satu golongan, baik itu dari hubungan pertemanan atau garis keturunan. Engkau telah membawa satu urusan yang besar yang dengannya kau pecah-belah persatuan kami. Kau hina keyakinan kami, kau cela sembahan kami. Sekarang, dengarlah, aku akan menawarkan kepadamu beberapa hal yang bisa kau pertimbangkan."

"Katakan saja, wahai Abu Walid, akan kudengarkan," jawab Rasulullah.

Utbah pun menyampaikan tawarannya,

"Anak saudaraku, jika yang kau kehendaki dari ajaran yang kau bawa itu adalah harta, kami siap memberimu harta sebanyak yang kau inginkan, sehingga kau menjadi orang yang paling kaya di antara kami."

Rasulullah menolak dengan tegas. Utbah pun kembali menemui para pemuka Quraisy dengan roman muka kecewa.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun