Kalau kita memberikan permen dan cincin berlian ke anak kita, yang masih balita, dan meminta ia untuk memilih salah satunya, kira-kira apa yang akan anak kita pilih?
Jelas! Dia akan memilih permen dan mengabaikan cincin berlian. Padahal cincin berlian harganya mungkin beribu kali lipat dari harga permen.
Lalu, kenapa anak kita tidak memilih cincin berlian?
Karena dia tidak tahu harga atau nilai dari cincin berlian itu.
Ketika kita mendengar atau membaca kisah bahwa Rasulullah Saw dan para sahabatnya bersedih saat Ramadan berakhir, kita pun heran dan bertanya, 'mengapa?' Karena, pada umumnya, kita justru senang saat ibadah puasa berakhir.
Itu karena kita tidak tahu apa nilai atau yang terdapat di dalam bulan Ramadan. Sama seperti anak kita tidak tahu nilai cincin berlian. Padahal, kalau kita tahu keutamaan Ramadan, maka kita akan menginginkannya sepanjang tahun. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw di hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas.
"Sekiranya umatku ini mengetahui apa-apa (kebaikan) di dalam bulan Ramadan, niscaya mereka menginginkan agar tahun semuanya itu menjadi Ramadan."
Bahkan di hadis yang lain, Rasulullah Saw bersabda bawa jika malam terakhir bulan Ramadan tiba, maka menangislah langit, bumi, dan para malaikat karena musibah yang menimpa umat Muhammad.
Saat ditanya musibah apa yang dimaksud, beliau menjawab,
"Perginya bulan Ramadan, karena di bulan Ramadan itu semua doa diijabah, semua sedekah diterima, semua kebaikan dilipatgandakan pahalanya dan siksa ditolak (dihentikan)." (diriwayatkan dari Jabir)
Kurang dari sepuluh hari lagi kita akan memasuki bulan Ramadan. Dan supaya kita bisa menyikapi Ramadan seperti Rasulullah dan para sahabatnya, maka kita perlu melakukan persiapan secara khusus. Sehingga kita bisa memanfaatkan kebaikan yang terdapat di dalam bulan Ramadan secara maksimal.