"Ibu belanja online?" tanya Budi ke istrinya seraya beranjak membuka pintu rumah, "tuh ada yang kirim paket".
"Tidak, Pak," jawab Titin, istri Budi, seraya menghentikan aktivitasnya, menjahit.
Tiba-tiba handphone yang terletak di mesin jahit berdering. Titin segera meraihnya dan menerima panggilan teleponnya. Percakapan terjadi beberapa menit diselingi tertawa-tertawa kecil.
"Pak ... itu fizza buat Nisa, ini adikku Tina ngasih tahu." Teriak Titin ke suaminya yang sedang berbincang dengan si Pengantar fizza.
Mendengar penjelasan istrinya Budi pun menerima fizza dan mengucapkan terimakasih kepada si Pengantar.
"Nisa, kan, malam ini nginap di rumah temannya, ngerjain tugas kelompok katanya." Budi meletakkan fizza sambil menoleh ke Titin.
"Iya ya, siapa yang makan fizzanya? Bapak aja deh yang makan, ibu mah kenyang."
"Sama, lagian aku ga begitu suka fizza."
Keduanya untuk beberapa saat terdiam seraya sama-sama melihat fizza.
"Bagaimana kalau kita kasihkan ke tetangga sebelah saja, ke Fahmi putranya Bu Ratmi?" usul Titin.
"Setuju, Bu. Si Fahmi pasti senang."