"Pak, kita kirim hadiah ulang tahun yuk untuk Ginan?" ajak Ratmi pada suaminya.
Dendi meletakkan buku yang sedang dibacanya, "Ginan siapa?"
"Putranya Pak Heri yang tinggal di Jalan Sekeloa itu. Ibu baca di Facebook dia hari ini ulang tahun."
"Ooh ... Pak Heri suaminya bu Eti, teman kerja ibu itu? Emang mau ngasih hadiah apa? Jalan Sekeloa lumayan jauh, lagian ini sudah sore." Dendi melepas kacamatanya dan meletakkannya di atas buku.
"Ya ga usah kita yang kirim. Bagaimana kalau kita kasih Fizza? Kita pesan lewat Go-F**d saja dan dikirim ke rumahnya. Ibu tahu kok alamatnya."
"Ya sudah, aku setuju saja." jawab Dendi seraya mengambil kacamata dan bukunya kembali. Sementara Bu Heri kembali sibuk dengan handphone-nya, membuka aplikasi ojek online.
***
Di Jalan Sekeloa setengah jam kemudian.
"Bu ... sini, ini siapa yang pesan Fizza?" panggil Heri pada istrinya, lalu berkata kepada pengantar Go-f**d, "Maaf, De, tunggu sebentar, ya, takut ini salah kirim.
"Baik, Pak. Tapi ini betul, kan, Jalan Sekeloa nomor 6 dan bapak bernama Pak Heri?" jawab si Pengantar.
"Benar, sih, tapi perasaan kita ga pesan fizza, lho."