Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Wanita yang Kematiannya Disambut Para Malaikat

1 Mei 2021   06:18 Diperbarui: 1 Mei 2021   06:26 4785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amar mengangguk. Hatinya berdebar-debar.

"Ambillah kuda di kandang dan bawalah tombak. Bertempurlah bersama Rasulullah hingga kaum kafir kalah."

Mata Amar bersinar-sinar. "Terima kasih, Ibu. Inilah yang aku tunggu sejak dari tadi. Aku ragu, seandainya Ibu tidak memberi peluang kepadaku untuk membela agama Allah."

Putera Nusaibah yang berbadan kurus itu pun terus menderapkan kudanya mengikut jejak sang ayah. Tidak terlihat ketakutan sedikitpun dalam wajahnya. Sampai di bukit Uhud dia menghadap Rasulullah Saw dan memperkenalkan diri.

"Ya Rasulullah, aku Amar bin Said. Aku datang untuk menggantikan ayahku yang telah gugur."

Rasulullah Saw dengan terharu memeluk anak muda itu, "Engkau adalah pemuda Islam sejati, Amar. Allah memberkatimu ...."

Hari itu pertempuran berlangsung sengit. Pertumpahan darah berlangsung hingga petang. Amar pun syahid menyusul sang ayah. Rasulullah pun mengutus seseorang untuk mengabarkan kepada ibunya, Nusaibah.

Nusaibah termangu-mangu menunggu berita yang akan disampaikan orang yang mendatanginya.

"Ada kabar apakah gerangan?" serunya gemetar ketika sang utusan belum lagi membuka suaranya, "Apakah anakku gugur?"

Utusan itu menunduk sedih, "Betul ...."

"Inna lillah ...." Nusaibah bergumam kecil. Ia menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun