Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Selamat Jalan Jasa Ekspedisi

15 Desember 2020   10:31 Diperbarui: 15 Desember 2020   10:38 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era internet sekarang, di mana budaya belanja sudah manfaatin internet, salah satu yang mendapat berkahnya adalah jasa ekspedisi. Apalagi sekarang, sedang pandemi Covid-19. Orang semakin malas keluar, otomatis belanja online meningkat.

Saya memprediksi era kejayaan jasa ekspedisi akan segera berakhir. Kenapa? karena sekarang sudah ada printer 3D alias 3 dimensi.

Lho! Apa hubungannya?

Pernah nonton film Chinese Zodiak? Film yang dibintangi Jachie Chan ini bercerita tentang pencurian benda purbakala berupa patung-patung simbol ke 12 zodiak yang terbuat dari emas. Dalam satu adegan di film tersebut, diperlihatkan bagaimana patung-patung tersebut diduplikasi menggunakan printer 3D. Hasilnya persis dengan patung aslinya.

Beberapa bulan yang lalu saya lihat postingan seorang teman yang membuat cenderamata menggunakan printer 3D. Saya langsung kirim komentar saat itu, 'Mas, itu betul pake printer 3D? cara kerjanya bagaimana?' dan dia jawab, 'Betul! pake printer 3D'.

Jadi sekarang real, sudah ada printer yang tidak hanya mencetak dalam bentuk kertas saja. Sekarang sudah bisa nge-print benda apa pun secara 3 dimensi. Hasilnya persis sesuai aslinya.

Lalu, apa hubungannya dengan jasa ekspedisi?

Begini, dalam halu saya, kelak, kita kalau mau ngirim barang, cukup kita scan atau foto saja barang tersebut. Tentu pake scanner atau kamera khusus. Lalu hasilnya kita kirim ke tempat tujuan, dan di sana data berupa hasil foto/scan itu dicetak menggunakan printer 3D. sederhana ya? Namanya juga halu, jangan lah dibikin mumet.

Sebenarnya teknologi pemindahan benda jarak jauh sudah lama di'halu'i oleh penggiat film di Hollywood. Ga percaya? Coba tonton film Star Trek. Di film itu ada adegan Mr. Spok dan Kapten Kirk kalau mau pergi ke suatu tempat, tinggal masuk ke sebuah ruangan kecil, lalu kurang dari satu menit mereka berdua menghilang dan muncul di tempat yang mereka inginkan.

FYI, film Star Trek ini pernah muncul series-nya sekitar tahun 70-an. Jadi, halunya orang film di Amrik sana hebat ya? Tahun 70-an sudah membayangkan teknologi di zaman millennium.

Oh ya, teknologi pemindahan benda jarak jauh ini disebut teleporter. Ingin tahu jelasnya apa itu teleporter? Nanya Google saja.

Jadi, dengan adanya printer 3D, kita nanti tidak akan butuh lagi jasa ekspedisi. Kita hanya butuh seperangkat scanner atau kamera khusus, kuota untuk mengirim data, dan di tempat tujuan ada printer 3D.

Nantinya, kirim barang itu akan semudah kirim foto selfie kamu, semudah kirim video tiktok atau semudah nge-share berita hoax yang enggak kamu baca dulu. Kirim barang nanti ga usah keluar rumah, tidak perlu lagi butuh waktu sehari dua hari, cuma perlu beberapa detik untuk ngirim datanya dan beberapa menit untuk cetak barangnya.

Kapan ya itu terjadi?

Ya ga tau, namanya juga halu hehe...

Tapi kayaknya ga akan lama lagi deh, soalnya printer 3D nya sudah bisa dibeli kok. Saya yakin sekali, halu saya ini akan menjadi kenyataan.

Ini yang penting, yang membuat saya sangat yakin halu saya akan menjadi nyata. Sebagai seorang muslim, kita percaya (beriman) pada al-Qur'an, yakin al-Qur'an yang isinya firman Allah swt pasti mengandung kebenaran. Apa-apa yang disebutkan dalam al-Qur'an adalah kebenaran, apakah itu pernah terjadi atau belum.

Banyak ayat-ayat dalam al-Qur'an yang sudah dibuktikan kebenarannya dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

Berkenaan dengan teknologi teleporter ini, ada ayat yang menjelaskannya. Ada di ayat ke-38 sampai ayat 40 surat An-Naml. Terjemahannya sebagai berikut,

"Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri". Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya". Berkata seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip".

Ketiga ayat di atas menjelaskan berkenaan dengan kisah kunjungan Ratu Balqis dari negeri Saba yang jaraknya sangat jauh. Untuk menunjukkan kekuasaannya dan ingin memberi kesan luar biasa padanya, Raja (Nabi) Sulaiman ingin memberi kejutan pada Ratu Balqis, dengan mendatangkan singgasananya sebelum kedatangan Ratu Balqis.

Negeri Saba terkenal negeri yang kaya raya, singgasananya terkenal besar, indah dan megah, bertabur intan permata. Tentu saja, singgasana yang indah ini tidak akan dibawa Ratu Balqis saat kunjungannya ke Raja Sulaiman.

Raja Sulaiman ingin memberikan surprise, dia kemudian bertanya kepada bawahan-bawahannya siapa yang bisa mendatangkan singgasana Ratu Balqis dengan cepat, sebelum Ratu Balqis tiba.

'Ifrit mengacungkan tangan. Dia sanggup mendatangkan singgasana Ratu Balqis sebelum Raja Sulaiman berdiri dari singgasananya. 'Ifrit ini dari golongan jin yang. Belum juga Raja Sulaiman menjawab kesanggupan 'Ifrit, muncul tawaran yang lebih hebat dan lebih cepat dari seorang laki-laki berilmu.

Tawarannya adalah, sanggup mendatangkan singgasana sebelum Raja Sulaiman berkedip. Tentu saja ini tawaran yang paling cepat, mengedipkan mata hanya butuh waktu sedetik dan laki-laki itu sanggup lebih cepat lagi. Mungkin sejak itu muncul istilah cepat sekejap mata. Raja Sulaiman pun menerima tawarannya. Terbukti, singgasana Ratu Balqis sudah ada di hadapan Raja Sulaiman sebelum dia berkedip.

Kisah tersebut ada dalam al-Qur'an yang pasti mengandung kebenaran. Jadi, pemindahan benda dalam waktu cepat itu benar adanya. Di kisah itu pun disebutkan, yang sanggup memindahkan singgasana itu seorang manusia bukan 'Ifrit yang golongan jin. Kalau saja dalam kisah itu yang memindahkannya 'Ifrit, maka tidak ada yang aneh, tidak ada yang perlu dipelajari oleh kita. Toh, jin bisa berbuat apa saja yang ga bisa diperbuat manusia.

Karena yang memindahkannya manusia, sama seperti kita-kita, maka kemampuannya itu bisa kita pelajari, dan suatu saat akan terbukti, sebagaimana ayat-ayat lain dalam al-Qur'an yang terbukti kemudian sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun