Raja Sulaiman ingin memberikan surprise, dia kemudian bertanya kepada bawahan-bawahannya siapa yang bisa mendatangkan singgasana Ratu Balqis dengan cepat, sebelum Ratu Balqis tiba.
'Ifrit mengacungkan tangan. Dia sanggup mendatangkan singgasana Ratu Balqis sebelum Raja Sulaiman berdiri dari singgasananya. 'Ifrit ini dari golongan jin yang. Belum juga Raja Sulaiman menjawab kesanggupan 'Ifrit, muncul tawaran yang lebih hebat dan lebih cepat dari seorang laki-laki berilmu.
Tawarannya adalah, sanggup mendatangkan singgasana sebelum Raja Sulaiman berkedip. Tentu saja ini tawaran yang paling cepat, mengedipkan mata hanya butuh waktu sedetik dan laki-laki itu sanggup lebih cepat lagi. Mungkin sejak itu muncul istilah cepat sekejap mata. Raja Sulaiman pun menerima tawarannya. Terbukti, singgasana Ratu Balqis sudah ada di hadapan Raja Sulaiman sebelum dia berkedip.
Kisah tersebut ada dalam al-Qur'an yang pasti mengandung kebenaran. Jadi, pemindahan benda dalam waktu cepat itu benar adanya. Di kisah itu pun disebutkan, yang sanggup memindahkan singgasana itu seorang manusia bukan 'Ifrit yang golongan jin. Kalau saja dalam kisah itu yang memindahkannya 'Ifrit, maka tidak ada yang aneh, tidak ada yang perlu dipelajari oleh kita. Toh, jin bisa berbuat apa saja yang ga bisa diperbuat manusia.
Karena yang memindahkannya manusia, sama seperti kita-kita, maka kemampuannya itu bisa kita pelajari, dan suatu saat akan terbukti, sebagaimana ayat-ayat lain dalam al-Qur'an yang terbukti kemudian sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H