Itu sudah terjadi dua penghianatan gerakan pewarta dinegeri Sastra.
Esok hari, puluhan pewarta hadir di tempat yang ditentukan di depan tugu Negeri Sastra, aksi mulai dilancarkan para pewarta dengan poster-poster keberatan dan kritik terhadap Pimpinan Punggawa Wakil Rakyat.
Termasuk poster 'Copot Kepala Markas Pusat Keamanan Negeri Sastra' juga rupany ditongolkan Jarik sesuai dengan perintah dari Prima sang ketua aksi.
Melihat poster itu sejumlah senior sempat terperanga dan saling berbincang pelan.
"Kok bisa ada poster itu, siapa yang buat yah," kata Sulut berbisik kepad asalah satu senuir juga Jambrong.
"Saya nggal tahu Lut. Bahaya ini kalua sampai besok jadi judul besar. Habis kita dimarahi," jawabnya merespon kekagetan Sulut.
Kerut muka bingung juga ditampakkan Adi Luhung yang kaget karena ada poster lepas dari penatauannya.
Bersambung...(Latar Kalih)