Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan saya menemukan bahwa sebagian besar murid kelas 2 SD Negeri 18 Malabe mengalami kesulitan dalam memahami konsep membandingkan bilangan menggunakan simbol lebih dari (>) atau kurang dari (<). Kemampuan pemecahan masalah dan rasa percaya diri, serta tanggung jawab terhadap diri sendiri belum terbentuk dengan baik ini merupakan latar belakang praktek baik dilaksanakan. Kondisi ini disebabkan motivasi belajar murid rendah. Murid kurang bersemangat dalam belajar , karena disebabkan oleh sebagaian besar murid belum memahami konsep membandingkan bilangan dan kurang maksimalnya pengelolaan kelas yang menyebabkan fokus murid terganggu sehingga kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Saya sebagai guru menyadari kurang dapat menciptakan interaksi dengan murid dan kurang memfasilitasi terbentuknya kemampuan pemecahan masalah, rasa percaya diri dan tanggung jawab karena pembelajaran masih bersifat konvensional.
Untuk itu saya perlu melakukan inovasi didalam pembelajaran dengan memilih model pembelajaran dan metode pembelajaran yang menyenangkan yang dapat memfasilitasi kemampuan pemecahan masalah dan rasa percaya diri serta tanggung jawab terhadap diri murid.
Merujuk pada permasalahan yang telah diuraikan, saya melakukan solusi pemecahan masalah dengan menerapkan kombinasi model pembelajaran Problem-Best Learning (PBL) dan pendekatan metode Team Games Tournament (TGT) dengan mengintegrasikan media interaktif dalam pembelajaran matematika.
Model Problem Besed Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang menekankan keterlibatan murid dalam proses pembelajaran dan memberikan permasalahan nyata sebagai dasar agar murid mendapatkan pengetahuan dan konsep melalui keterampilan berpikir kritis serta memecahkan masalah.
Metode Team Games Tournament (TGT) dengan menggunakan media atau alat peraga dapat menambah murid untuk semangat belajar dan merangsang menjadi lebih aktif dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, saya mengupayakan untuk mengimplementasikan model pembelajaran Problem Besed Learning (PBL) dengan media pembelajaran yang mengintegrasikan TPACK, alat peraga sebagai pendukung, dan mengadopsi pendekatan metode Team Games Tournamen (TGT) melalui alat peraga “Kincir Tanda Pembanding.”
Praktek ini dianggap perlu dibagikan
Alasan mengapa praktek ini sangat penting untuk dibagikan karena dengan menerapkan model pembelajaran inovasi Problem-Best Learning (PBL) dan metode Team Games Tournamen (TGT) dengan penggunaan video interaktif dan mengimplementasikan alat peraga yang di buat dari kardus “papan pembanding” sebagai media visual dalam penyampaian materi dan “Kincir Tanda Pembanding” sebagai pendukung dalam permainan untuk menerapkan konsep membandingkan bilangan dapat meningkatkan keaktifan murid dalam proses belajar. Selain itu melatih keterampilan berpikir dalam pemecahan masalah , mengembangkan rasa percaya diri dan dapat menunjukan tanggung jawab dalam pembelajaran.
Dengan adanya praktek baik yang saya lakukan, diharapkan hasil dari praktek ini dapat menjadi bahan referensi bagi rekan-rekan guru yang menghadapi permasalahan yang sama dengan permasalahan saya hadapi.