Mohon tunggu...
Uplus Cetak
Uplus Cetak Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang guru dan penghobi elektro

Madrasah, SMK, Puisi, Esai, Elektro, Panel Surya, Lighting System, Kaligrafi, Jaringan Komputer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sains Madrasah dan Madrasah Sains

18 Agustus 2023   01:49 Diperbarui: 18 Agustus 2023   02:02 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sains Madrsah sudah memiliki determinisme sendiri. Lebih umumnya, Sains Madrasah dilekatkan dengan kompetisi, yakni yang disebut Kompetisi Sains Madrasah atau KSM. KSM merupakan kegiatan yang diadakan Kemenag untuk membangun semangat kompetisi sains di kalangan siswa madrasah.

Berbeda dengan Madrasah Sains, ia belum memiliki determinisme, -belum ditentukan pengertian dan tujuannya. Maka disini, penulis mencoba mencari makna yang tepat untuk dapat menggambarkan dari dua frase kata tersebut agar bisa melekat di Madrasah MI Miftahul Ulum II Wringinpitu Tegaldlimo Banyuwangi Jawa Timur.

Maka penulis akan menggunakan pendekatan 5W 1H untuk dapat mengeksposnya. Menyusun paragraf eksposisi terhadap "Madrasah Sains". Sains sendiri memiliki beberapa pengertian, yaitu ilmu pengetahuan pada umumnya, pengetahuan tentang alam dan dunia fisik, termasuk di dalamnya adalah biotani, fisika, kimia, geologi, zoologi, dan sebagainya.

Dalam definisi lain, Sains adalah pengetahuan yan diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian, atau tentang pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi yang didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah.

Baiklah kiranya cukup tentang Sains. Kini kita hendak menghubungkan dengan kata "Madrasah". Kira-kira "Madrasah Sains" adalah sebuah cita-cita dimana lingkungan Madrasah bisa menerapkan sains, utamanya di Madrasah kami, yakni MI Miftahul Ulum II. Penulis akan memberikan dua batasan, yakni:
- guru menerapkan sains di dalam pembelajarannya; dan
- siswa menerapkan sains di dalam kehidupannya

Maka, umpama penulis memberikan pecahan terhadap dua pokok tersebut menjadi empat pecahan. Disini karena penulis mendapatkan amanat untuk mengembangkan Sains di madrasah. Maka dari itu, penulis mengawalinya dengan memberikan konsep khusus pada kelas enam, dan secara umum kepada kelas satu sampai kelas lima. Pembagian itu menjadi:
- guru kelas 1-6 dapat menerapkan sains di kelasnya
- siswa kelas 1-6 dapat menerapkan sains di kehidupannya
- guru kelas 6 dapat menerapkan sains di kelasnya
- siswa kelas 6 dapat menerapkan sains di kehidupannya
 
Konsep dasar sains adalah ilmu terapan yang mencari akar masalah dari teknologi yang berkembang saat ini. Sering disebut juga IPA. Lalu apakah IPS bukan bagian sains? Tentu saja IPS adalah sains juga. Namun memiliki penggolongan yang berbeda. IPA sendiri memiliki cabang dasar yaitu Fisika, Biologi, Kimia, Astronomi, dan Geologi. Sedang IPS memiliki cabang Sosiolosi, Antropologi, Psikologi, Politik, Sejarah, Ekonomi, dan Geografi.

Dan kali ini, Madrasah Sains sebagai mula-mula ingin berfokus terlebih dahulu pada Sains "IPA" dengan rincian sebagai berikut:
Di kelas 6 kita akan berfokus pada
1. Makhluk Hidup (ciri, perkembangan, ekosistem, dan pelestarian)
2. Konduktor dan Isolator
3. Perubahan Benda
4. Gaya dan Gerak
5. Energi listrik
6. Sistem Tata Surya, termasuk rotasi dan revolusi

Di kelas 5 kita akan berfokus pada:
1. Organ Tubuh Manusia dan Hewan
2. Penyesuaian Makhluk Hidup dengan lingkungannya
3. Bahan penyusun benda dan perubahan sifat benda
4. Gaya
5. Pesawat Sederhana
6. Cahaya

Di kelas 4 kita akan berfokus pada:
1. Rangka manusia dan fungsinya
2. Alat inda manusia dan fungsinya
3. Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya
4. Jenis-jenis hewan berdasarkan jenis makanananya
5. Daur hidup hewan
6. Hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya

Di kelas 3 kita akan berfokus pada:
1. Makhluk hidup
2. Perubahan makhluk hidup
3. Lingkungan dan kesehatan
4. Sifat benda
5. Perubahan sifat benda
6. Benda dan kegunaanya

Di Kelas 2 kita akan berfokus pada:
1. Mengamati hewan peliharaan dan bagiannya
2. Mengamati tumbuhan dan bagiannya
3. Mengamati lingkungan
4. Mengamati tempat hidup hewan
5. Mempelajari manfaat tumbuhan
6. Ciri benda padat dan cair

Di Kelas 1 kita akan berfokus pada:
1. Mengenal anggota tubuh
2. Merawat tubuh agar sehat
3. Memelihara lingkungan agar sehat
4. Mengamati benda dan sifatnya
5. Membandingkan gerak benda
6. Kegunaan energi

Maka untuk merangsang Madrasah Sains kita harus mengembalikan Sains sesuai metodologinya. Yakni melalu penelitian ilmiah yang dilakukan dengan cara sederha baik oleh guru maupun murid. Siswa diajak untuk berfikir metodologis.

Dan tiap kelas bisa membantu kelas lain. Umpama di kelas 5 sedang ada praktikum, maka kelas bawah bisa ikut berpartisipasi misal sebagai penonton atau penanya dimana siswa kelas 5 menjadi presenternya. Atau dengan mencanangkan agar tiap kelas menampilkan sains di akhir semester atau di awal semester. Dimana siswa suatu kelas membuat karya nyata atau produk nyata agar dapat ditampilkan untuk mereka pamerkan dan jelaskan baik kepada kakak kelas maupun adik kelas.

Kesimpulannya:
- guru mengajarkan teori metodologi ilmiah
- guru merangsang siswa untuk mempertanyakan sesuatu yang nyata
- sekolah memberikan waktu untuk melakukan penelitian dan observasi
- sekolah memberikan ruang untuk berpameran
- sekolah memberikan pustaka yang handal

Kesimpulannya
- siswa dirangsang berpikir metodologis
- siswa sering diajak oberservasi dan penelitian
- siswa dirangsang untuk membuat karya baik dalam lingkup materi yang ada ataupun yang belum ada di kurikulum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun