Mohon tunggu...
Muhammad Luthfi Yufi
Muhammad Luthfi Yufi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar MTsN Padang Panjang

Hobiku memasak dan fotografi, dan keduanya selalu membuat hariku lebih seru! Memasak adalah petualangan rasa—seperti bermain dengan palet warna, tapi dengan bumbu dan bahan makanan. Setiap masakan adalah eksperimen kecil, dan rasanya selalu menyenangkan ketika berhasil menciptakan hidangan yang enak. Fotografi, di sisi lain, adalah cara favoritku untuk mengabadikan momen-momen ajaib yang kadang terjadi begitu saja. Dengan kamera di tangan, rasanya seperti memegang kunci untuk menghentikan waktu. Plus, belajar editing itu seperti memberi sentuhan sihir pada fotoku—membuatnya lebih hidup dan memuaskan. Hobi-hobi ini tidak hanya membuat hariku lebih berwarna, tapi juga membawaku lebih dekat dengan hal-hal yang aku cintai.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Menyesal Lupa Buk

16 September 2024   19:36 Diperbarui: 16 September 2024   19:42 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen "Aku Menyesal Lupa Buk":

By : M.Luthfi Yufi

"Aduh. Hari ini ada PR ya?!?!" Teriak Upi, anak kelas 7 yang terkenal pelupa.

Sejak kecil, Upi sering lupa membawa buku, lupa mengerjakan tugas, bahkan hal-hal sepele seperti lupa di mana meletakkan sepatu. Setiap pagi, dia berlarian ke seluruh rumah mencari barang-barangnya yang sering tertinggal.

Bundanya sering menegur sambil menggeleng. "Upi, kamu harus lebih teliti dan bertanggung jawab."

Meski sering dinasihati, Upi hanya tersenyum, meyakinkan bundanya bahwa dia akan berubah. Namun kenyataannya, tak pernah berubah.

Di sekolah, Upi tidak jauh berbeda. Apip, teman sebangkunya, sering menahan tawa melihat kebiasaan pelupanya.

"Upi, serius deh. Kamu itu ada saja yang lupa," katanya sambil tertawa.

Fajri dan Putin, teman baik Upi, juga tak jauh berbeda. Mereka sering tertawa melihat Upi panik mencari barang-barang.

Meski begitu, mereka selalu berusaha mengingatkan Upi tentang hal-hal penting. Meskipun kadang mereka juga tertawa melihat betapa seringnya Upi melupakan sesuatu. Dengan cara mereka sendiri, Apip dan Putin menjadi pengingat baginya, tetapi Upi tetap kesulitan mengubah kebiasaan ini.

Hari itu, Bu Wati, guru fisika mereka, masuk kelas dengan wajah serius. Semua siswa langsung duduk tegak, tahu betul kalau Bu Wati tidak suka kelas yang ribut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun