Mohon tunggu...
tri wahyuni
tri wahyuni Mohon Tunggu... Freelancer - adeuny

mom of 2 ❤️

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Yuk Kenalan dengan Profesi Editor, Ada yang Tertarik?

26 Mei 2024   21:41 Diperbarui: 26 Mei 2024   22:01 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya apa sih job desc editor? Apa cuma menyunting tulisan?

Bukan sekadar mengecek tipo atau salah eja, tetapi lebih dari itu. Sebagaimana saya sebut tentang editor buku sekolah. 

Idealnya, ada dua macam editor di penerbit buku. Ada editor akuisisi (kadang cukup disebut editor) dan penyunting naskah (disebut juga kopieditor).

Selain menyunting naskah dari segi materi, editor akuisisi juga merencanakan buku apa saja yang akan diterbitkan, berkomunikasi dengan penulis atau calon penulis, dan memutuskan mana naskah yang layak diterbitkan atau tidak.

Adapun kopieditor bertugas memeriksa ketepatan ejaan, tata bahasa, dan struktur kalimat agar naskah menjadi buku yang enak dinikmati pembaca. Kopieditor biasanya mendapatkan pengarahan dari editor dalam penyuntingan sesuai kebutuhan saat itu.

Dalam praktiknya, penerbit kerap menyatukan dua peran ini dalam satu posisi, yakni editor dengan berbagai tugas yang saya sebutkan tadi. Mungkin demi menghemat pengeluaran atau memangkas alur kerja.

Proyek editing buku atau tulisan apa yg paling berkesan? Atau mungkin ada pengalaman unik waktu ngedit?

Kalau proses editing yang berkesan salah satunya ya kamus bahasa Indonesia Inggris terbitan Gramedia itu. Harus teliti banget karena edisi revisi harus memuat lema dan sublema yang lebih lengkap.

Editing lain yang berkesan tentang buku seputar informatika, yaitu saat penulis komplain seolah saya tidak mengubah tulisannya. Ini salah kaprah karena editor tidak melulu mencari kesalahan. Selama naskah dianggap sudah menarik, editor tak perlu menambah atau mengoreksi.

Ada lagi yang berkesan saat mengedit seri buku-buku motivasi karya penulis Selandia Baru. Karena diterjemahkan dari bahasa Inggris, tak jarang saya harus menyelaraskan antara hasi terjemahannya dengan maksud penulis. Kadang ada penerjemahan yang terlalu berani menafsirkan naskah sumber sehingga saya perlu berkomunikasi dengan penulis aslinya. Jadi pengalaman mengesankan bisa bertukar pandangan lewat email dengan penulis asing.

Apa editor harus selalu ikut KBBI? Seberapa penting KBBI buat editor?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun