Isu utama yang diangkat dalam kampanye pilpresnya yaitu menaikkan tarif perlindungan untuk mempromosikan industri Amerika, dan mempertahankan emas sebagai standar dalam penolakan kebijakan moneter ekspansif perak bebas serta mengembangkan imperialisme yang sangat ditentang oleh William Jennings Bryan, pesaingnya dari Partai Demokrat.
Imperialisme AS di masa McKinley
Pada bulan Januari 1898, Rakyat Kuba mengadakan pemberontakan untuk memerdekaan diri penjajahan Spanyol. McKinley mengirim kapal perang USS Maine berbobot 6000 ton untuk melindungi kepentingan orang Amerika Serikat ke Havana.Â
Pada tanggal 15 Februari 1898, kapal perang tersebut meledak dan tenggelam serta menewaskan 260 dari jumlah 400 kru kapal. Tim penyelidik AL Amerika Serikat menyimpulkan USS Maine diledakkan oleh ranjau.
Kegagalan penyelesaian diplomatik terhadap kasus USS Maine, kerugian investasi Amerika Serikat, dan penindasan brutal Spanyol terhadap pemberontak Kuba semakin memperburuk hubungan Amerika Serikat dan Spanyol.
Pada 25 April 1898, Presiden William McKinley mengumumkan perang terhadap Spanyol sebagai balasan atas pernyataan perang Spanyol kepada Amerika Serikat sehari sebelumnya.Â
Armada Amerika Serikat dibawah pimpinan Laksamana George Dewey dan William Sampson berhasil menghancurkan armada Spanyol dalam perang 100 hari.Â
Sesuai dengan perjanjian perdamaian Paris yang ditandatangani pada tanggal 10 Desember 1898, Spanyol harus meninggalkan Kuba dan menyerahkan Puerto Rico, Guam dan Filipina kepada Amerika Serikat.
Hawaii resmi menjadi provinsi ke-50 Amerika Serikat pada 12 Agustus 1898. Sebelumnya, McKinley mengirim kapal penjelajah USS Boston dengan 162 personel AL dan Korps Marinir untuk menggulingkan pemerintahan kerajaan Hawaii yang waktu itu dipegang oleh Ratu Lili'uokalani.
Refleksi
AS sering mendeklarasikan diri sebagai negara pelopor dan penegak demokrasi moderen di Dunia. Ironisnya, ketidakpuasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan sering dilakukan dengan membunuh Presiden.