Mohon tunggu...
Untung Sudrajad
Untung Sudrajad Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Hobi membaca artikel Ekonomi dan Politik, Novel, Cerpen dan Puisi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kemiskinan di Indonesia

2 Maret 2023   04:57 Diperbarui: 2 Maret 2023   05:03 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jumlah penduduk miskin di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada September tahun 2022 sebesar 9,57% atau sebanyak 26,36 juta orang. Apabila dibandingkan dengan September tahun 2021 menurun 0,14 % atau menurun 0,20 juta orang.

Jika dihitung dari besaran Garis Kemiskinan Rp 535.547 per kapita per bulan atau Rp 2,32 juta per keluarga/bulan. Dengan demikian apabila pengeluaran masyarakat kurang dari Rp 17.851 per hari masuk kategori miskin atau di bawah garis kemiskinan. Atau dengan kata lain mereka yang berpenghasilan di bawah Rp 535.547 per kapita/bulan atau Rp. 17.851 perkapita/ hari masuk kategori miskin.

Bayangkan Rp. 17.861,-, kalau di Kupang Provinsi NTT, untuk beli sebungkus nasi padang di Persada pun tidak cukup, mungkin cukuplah untuk beli nasi kuning dengan lauk telur sebungkus, ditambah bakwan / heci dan krupuk.

Bagaimana dengan standard pegawai negeri? Jika masih bujang dia belum masuk kelompok miskin mutlak tetapi jika sudah menikah dan punya anak, jelas banyak PNS yang masuk kedalam garis kemiskinan, karena batasnya adalah Rp. 2,32 juta perkeluarga / perbulan.

Aturan penggajian PNS sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 15 Tahun 2019, adalah sebagai berikut:

Gaji PNS Golongan I:

- Ia: Rp 1.560.800 - Rp 2.335.800

- Ib: Rp 1.704.500 - Rp 2.472.900

- Ic: Rp 1.776.600 - Rp 2.577.500

- Id: Rp 1.851.800 - Rp 2.686.500

Gaji PNS Golongan II:

- IIa: Rp 2.022.200 - Rp 3.373.600

- IIb: Rp 2.208.400 - Rp 3.516.300

- IIc: Rp 2.301.800 - Rp 3.665.000

- IId: Rp 2.399.200 - Rp 3.820.000

Gaji PNS Golongan III:

- IIIa: Rp 2.579.400 - Rp 4.236.400

- IIIb: Rp 2.688.500 - Rp 4.415.600

- IIIc: Rp 2.802.300 - Rp 4.602.400

- IIId: Rp 2.920.800 - Rp 4.797.000

Gaji PNS Golongan IV:

- IVa: Rp 3.044.300 - Rp 5.000.000

- IVb: Rp 3.173.100 - Rp 5.211.500

- IVc: Rp 3.307.300 - Rp 5.431.900

- IVd: Rp 3.447.200 - Rp 5.661.700

- IVe: Rp 3.593.100 - Rp 5.901.200

Kalau melihat data diatas, sebagian besar golongan I dan II dengan masa kerja 1-2 tahun masuk kategori miskin, golongan III agak mampu sedikit, golongan IV nafasnya lebih longgar.

Oleh karena itu Pemerintah biasanya berusaha menambah penghasilan PNS dengan tunjangan macam-macam, ada yang menyebut sebagai remunerasi, tunjangan kinerja, kesra ataupun tunjangan lainnya.

Akan tetapi di Daerah - Daerah yang APBD nya terbatas, kehadiran tunjangan ini tidak mutlak dan sifatnya kondisional. Kadang tahun ini hadir, tahun depan lenyap. Bulan ini dapet bulan depannya sudah pamitan. Artinya kalau pemerintah sedang gencar membangun insfrastruktur dan pengin cepat selesai ya jalan tercepat pakai hutang dan tambahan gaji atau tunjangan diatas rawan lenyap. Itulah nasib seorang abdi negara atau pembantu kata kasarnya. Walaupun tuntutan dari atasan semakin berat hari demi hari karena tuntutan reformasi birokrasi (Andaikan reformasi birokrasi diimbangi dengan reformasi pendapatan mungkin realisasinya lebih cepat tercapai).

Eiit nanti dulu ... bukannya banyak PNS yang hartanya milyaran dan bahkan mengkoleksi Jeep Rubicon atau moge? Ah itu sih lain Ferguso, itu hanya di instansi tertentu yang basah dan berani main -- main dengan kekuasaannya. Kalau sebagian besar PNS lainnya, yang taat hukum, baik hati dan tidak sombong, kondisinya ya seperti diatas.

Sekarang kita ganti topik. Lalu apa sebenarnya penyebab kemiskinan di Indonesia?.

Secara umum, terdapat 7 jenis kemiskinan. Yaitu:

1.  Kemiskinan subjektif.

Kemiskinan sobyektif adalah yang bersangkutan memiliki persepsi bahwa dirinya miskin karena merasa tidak mampu memenuhi kebutuhannya, walaupun mungkin orang lain menganggapnya mampu;

2.  Kemiskinan Mutlak.

Kemiskinan Mutlak yang bersangkutan pendapatannya dibawah garis kemiskinan;

3. Kemiskinan Relatif.

Kemiskinan relatif adalah kemiskinan karena ketimpangan pembangunan yang berdampak pada kurangnya pekerjaan dan banyaknya pengangguran;

4. Kemiskinan Alamiah. 

Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang disebabkan oleh kurangnya sumber daya alam.;

5. Kemiskinan Struktural.

Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang muncul karena pembangunan yang ada tidak mampu menjembatani masyarakat dengan sumber daya yang ada. Berkurangnya tanah produktif untuk pembangunan rumah, kantor, jalan, jembatan dan lain sebagainya yang membuat masyarakat dengan keahlian menjadi petani kehilangan pekerjaan. Mereka yang hidup dari hasil hutan kehilangan lahan karena berubah menjadi konsesi kebun sawit, tambang dan lain sebagainya;

6. Kemiskinan Budaya. 

Kemiskinan  budaya adalah kemiskinan yang dihasilkan dari kebiasaan kontra produktif dan sikap hidup santai. Budaya dan adat istiadat yang setiap prosesnya menimbulkan pengeluaran yang sangat banyak seperti belis / mas kawin yang tinggi, kebiasaan pesta disetiap momen kehidupan;

Eiits masih ada lagi yang jarang disinggung di literatur ekonomi yaitu ....

7.  Kemiskinan Rohani, 

Kemiskinan Rohani adalah  kemiskinan yang disebabkan karena keyakinan rohani yang meyakini bahwa mengejar harta benda itu tidak penting atau bahkan dosa, kehidupan didunia itu tidak penting, karena yang sangat penting itu kehidupan setelah mati yaitu hidup kekal di sorga. Lebih baik menderita didunia tetapi mempunyai bekal cukup di akherat;

Mohon maaf, tulisan ini mungkin sebagian besar kurang akurat, karena risetnya hanya lewat google, tanpa penelitian langsung.

Tetapi cukuplah untuk bahan diskusi kita bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun