Mohon tunggu...
Untung Kasirin
Untung Kasirin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Suami Dien Puspitasari. Ayah Nahla dan Bensalem. Blogger & Entrepreneur wanna be. Founder Genioo.id dan JagoExcel.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Swiss Leaks dan Gunung Es Kejahatan Perbankan

23 Februari 2015   22:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:39 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1424679839687430570

Tak bisa dipungkiri, mencuatnya skandal HSBC terkait kasus pencucian uang dan penggelapan pajak melalui unit bisnisnya di Swiss, merupakan kejahatan kerah putih luar biasa (extra-ordinary white collar crime) . Kejahatan kerah putih yang biasanya hanya dilakukan secara senyap oleh segelintir orang, pada kasus HSBC 'diorganisir' dan melibatkan banyak orang super-kaya secara masif dari seluruh dunia. Kasus ini sekaligus telah meruntuhkan kepercayaan publik terhadap salah satu bank dengan reputasi internasional. Para analis bahkan meyakini bahwa kasus Swiss Leaks ini hanyalah gunung es dari kejahatan perbankan.

Menurut catatan Avaaz, sebuah jaringan aktivis lintas benua, total kerugian dunia dari kasus penggelapan pajak Swiss Leaks ini mencapai $ 3 trillion, jumlah yang sangat besar untuk mengakhiri kemiskinan di seluruh dunia. Sayangnya, total pemulihan pajak di negara-negara yang penduduknya memiliki rekening rahasia di HSBC Swiss masih sangat kecil. Sebagai contoh, pemerintah Perancis, Spanyol, dan Inggris baru memulihkan pajak dari daftar Falciani masing-masing sebesar £ 188 juta, £ 220 juta, dan £ 135 juta. Masih banyak orang-orang super kaya dalam daftar Falciani yang belum tersentuh oleh tuntutan hukum.

Hikmah Apa Yang Bisa Kita Ambil?

Kasus Swiss Leaks tentunya merupakan masa suram bagi perbankan serta dunia secara keseluruhan. Untuk itu, pemerintah (terutama pemerintah Indonesia) harus memetik pelajaran dari kasus tersebut. Otoritas pemerintah, dalam hal ini Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, tidak boleh membiarkan perbankan beroperasi terlalu 'longgar', yang dengan tidak menyisakan sedikitpun celah masuknya white-collar crime. Para ekonom telah memperingatkan sebelumnya, bahwa dunia perbankan sejatinya adalah early warning system (sistem peringatan dini) dari perekonomian suatu negara, bahwa jika perbankan sehat, sehat pulalah perekonomian.

Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun