Bola mata menari ke atas menembus awan putih
Indah dan menawan
Dia senyum dan menyinariku
Angin sepoi yang menyambar hidung ini, Buatku takjub!
Binar-binar mata ini
Seakan tak tahan tuk menutup
Nikmat bak menyelami marsmelow
Mimpi atau nyata? Aku tak tahu
Lingkaran angka terus berputar
Tak sengaja mata ini jatuh
Awan putih menjadi kelam
Mengeluarkan tangisan kesakitan
Angin sepoi marah
Menampar kesucian pohon jati
Jeritan dan tangisan sakit terdengar keras
Apa artinya...
Tuk tuk tuk tuk
Jantung berdetak bak kaki kuda melangkah tanpa henti
Tangan tak henti memegang erat hembusan nafas
Air mata membentuk lautan merah
Apakah artinya?
Oh tidak!
Negeriku, apa yang terjadi
Apakah engkau marah?
Mengapa kau keluarkan muntahanmu?
Kau berikan luka bagi banyak orang
Apakah artinya!
Tangisan kesengsaraan nan sakit
Tamparan keras kan badai
Hanya luka yang mampu berbicara
Adakah kesembuhan?
Wahai.... engkau para manusia!
Apakah yang engkau keluhkan
Sadarkah kau kan perbuatanmu
Kau lukai bumiku dengan tajamnya tanganmu
Kau ludahi bumiku dengan darah suci orang tak berdosa!
Kau hancurkan gedung nan tinggi dengan telunjukmu!
Kini bumiku marah  kan perbuatanmu
Rintihan hati yang kau luapkan, takkan memberi perubahan
Lingkaran terus berputar..
Kau menunggu ujung yang tak kunjung datang
Kau menunggu ujung yang kan beri kebahagiaan
Namun...
Semua itu hanyalah impian belaka
Kau melukai namun tak ingin terlukai
Tak mampu melawan derasnya pukulan alam
Kau bersungut dan berlutut
Yaaaa...
Tak ada perubahan yang kau lakukan
Tak ada penyesalan yang kau rasakan
Hingga lingkaran itu terus berputar
Kembali melukaimu sampai menutup matamu.