Mohon tunggu...
Agnike saranga
Agnike saranga Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lingkaran Tak Berujung nan Melukai

10 April 2019   14:08 Diperbarui: 10 April 2019   14:24 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bola mata menari ke atas menembus awan putih

Indah dan menawan

Dia senyum dan menyinariku

Angin sepoi yang menyambar hidung ini, Buatku takjub!

Binar-binar mata ini

Seakan tak tahan tuk menutup

Nikmat bak menyelami marsmelow

Mimpi atau nyata? Aku tak tahu

Lingkaran angka terus berputar

Tak sengaja mata ini jatuh

Awan putih menjadi kelam

Mengeluarkan tangisan kesakitan

Angin sepoi marah

Menampar kesucian pohon jati

Jeritan dan tangisan sakit terdengar keras

Apa artinya...

Tuk tuk tuk tuk

Jantung berdetak bak kaki kuda melangkah tanpa henti

Tangan tak henti memegang erat hembusan nafas

Air mata membentuk lautan merah

Apakah artinya?

Oh tidak!

Negeriku, apa yang terjadi

Apakah engkau marah?

Mengapa kau keluarkan muntahanmu?

Kau berikan luka bagi banyak orang

Apakah artinya!

Tangisan kesengsaraan nan sakit

Tamparan keras kan badai

Hanya luka yang mampu berbicara

Adakah kesembuhan?

Wahai.... engkau para manusia!

Apakah yang engkau keluhkan

Sadarkah kau kan perbuatanmu

Kau lukai bumiku dengan tajamnya tanganmu

Kau ludahi bumiku dengan darah suci orang tak berdosa!

Kau hancurkan gedung nan tinggi dengan telunjukmu!

Kini bumiku marah  kan perbuatanmu

Rintihan hati yang kau luapkan, takkan memberi perubahan

Lingkaran terus berputar..

Kau menunggu ujung yang tak kunjung datang

Kau menunggu ujung yang kan beri kebahagiaan

Namun...

Semua itu hanyalah impian belaka

Kau melukai namun tak ingin terlukai

Tak mampu melawan derasnya pukulan alam

Kau bersungut dan berlutut

Yaaaa...

Tak ada perubahan yang kau lakukan

Tak ada penyesalan yang kau rasakan

Hingga lingkaran itu terus berputar

Kembali melukaimu sampai menutup matamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun