Aku masih tetap di sini merangkai bait bait kisah yang terberai
Walaupun malam tak lagi indah, dan sepi mencecap sukma
Menghimpun hening yang memerangkap kesunyian abadi
Biarlah keheningan akan mengarsir setiap isak yang tertahan
*
Kini dan nanti, semua tak tertebak di mana letak kesejatian rasa
Bagaimana aku mensketsa bahagia, sementara kisahku amat pedih?
Semenjak kepergian yang sangat tergesa-gesa di awal bulan juni
Itulah awal lemasnya batin, dan lumpuhnya segala asa dan mimpi
*
Sejak detik itu...
Waktu akan selalu memahat jarak “antara ada dan yang tiada”
Segala kisah perlahan akan terhempas, dan tamat karena usia
Senoktah riwayat yang sangat nisbi
*
Duh...Gusti!
Aku tiada daya mengobati perih yang terbenam di dasar nadi
Seumpama pengembara yang tersesat, aku lupa jalan untuk pulang
Ingin selalu kukenang masa silam, walau itu membuatku sulit terlelap
*~*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H