“Iya juga, sih. Kami aja honor belum turun,” curhat si ibu.
“Nah, tuh kan. Kasian banget kalian. Besok-besok, jangan mau lagi jadi tim dia.” Seru Lathifah sembari menggeleng prihatin. “Hehehe...”
Sahabatnya bertanya. “Lathifah, apa yang membuatmu seberani itu?”
Ia tersenyum penuh arti. “Ada wangi surga menari di sana, Say. Yang kubela itu ustaz asli, bukan kaleng-kaleng.”
“Kalau aku jadi kamu, pasti kutolak tawaran itu.”
“Ya elah, gimana mau nolak? Aku tak tahu kondisinya!” Lathifah tertawa.
Begitulah Lathifah. Tanggung jawab baginya adalah kehormatan. Ketakutan lenyap saat tugas sudah diemban. Walau setelah semuanya selesai, ia pun heran sendiri.
“Bisa segitunya, ya?” katanya sambil cekikikan.
Ah, Lathifah... Ada-ada saja!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI