Mohon tunggu...
Herlin Variani
Herlin Variani Mohon Tunggu... Guru - Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dari Arus Deras Menuju cahaya

30 Januari 2025   11:16 Diperbarui: 1 Februari 2025   11:51 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lathifah terduduk, dadanya naik-turun cepat. Air matanya akhirnya tumpah, mengalir bersama sungai.

"Kenapa aku malah memanggil Ibu? Bukan Allah?" bisiknya lirih.

Dadanya sesak.

 "Jika tadi nyawanya dicabut, bagaimana ia di hadapan Tuhan?''

 Sebuah pertanyaan mengusik hati. Ia beriman, tapi mengapa begitu rapuh dalam ujian?

***

Hari-hari setelah insiden itu, Lathifah berubah. Kaos oblong berganti tunik. Kerudung yang dulu mencekik kini menjuntai anggun. Celana gunung berganti rok syar'i. Suara kerasnya kini lebih terjaga, matanya lebih teduh.

Hijrah. Namun, perjalanan ini tak mudah. Teman-teman mencibir. Keluarga mengernyit.

"Kamu sok alim, Tifah?" sindir salah seorang teman.

"Nggak malu mirip ninja hatori kayak gitu?" sahut yang lain.

Lathifah hanya tersenyum. Hatinya nyeri, tapi ia bertahan. Sampai suatu hari, Kak Inge, senior yang bijak, menghadiahkan sebuah kerudung putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun