Mohon tunggu...
Uniek Widyarti Nugrahani
Uniek Widyarti Nugrahani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai hujan, nyala lilin dan secangkir green tea

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

16 Maret 2023   13:42 Diperbarui: 16 Maret 2023   13:46 2256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3 -- PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID

Oleh. Uniek Widyarti Nugrahani, S.Pd

CPG Angkatan 6 Kabupaten Purbalingga

Tujuan Pembelajaran Khusus

CPG dapat melakukan koneksi antarmateri yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid.

1. Bagaiamana perasaan anda setelah mempelajari modul ini?

Setelah mendapat dan mempelajari modul ini, saya merasa senang. Karena selama ini saya sangat tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan siswa. Saya sering merengung dan berfikir, program apa lagi yang bisa saya terapkan kepada murid yang membuat mereka belajar dalam banyak hal namun tetap bahagia di sekolah.

2. Intisari yang anda dapatkan dari modul ini?

Kepemimpinan murid/student agency merupakan kemampuan murid untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.

Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain.

Ketika murid menunjukkan agency dalam proses pembelajaran, yaitu Ketika mereka berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar, maka mereka cenderung menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan tujuan belajar mereka sendiri.

Lewat proses yang seperti ini, murid-murid akan secara natural mempelajari keterampilan belajar (belajar bagaimana belajar). Keterampilan belajar ini adalah sebuah keterampilan yang sangat penting yang dapat dan akan mereka gunakan sepanjang hidup mereka.

Kegiatan murid pada saat menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka (Agency), sebenarnya pada proses tersebut mereka (murid) memilki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemimpinan (ownership)

Suara (voice) merupakan gagasan, pandangan, keinginan, kebutuhan yang diekspresikan melalui partisipasi aktif mereka dikelas, sekolah, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya.

Pilihan (choice) merupakan kesempatan yang diberikan kepada murid untuk memilih cara dan proses mereka belajar, serta bagaimana mereka akan menunjukan pemahaman mereka.

Kepemimpinan (ownership) merupakan pada saat murid terhubung secara fisik, kognitif, atau sosial emosional dengan apa yang sedang dipelajari, terlibat aktif dan menunjukan minat dalam proses belajarnya, sehingga mereka (murid) merasa memilki proses belajarnya.

Karakteristik lingkungan yang menumbuhkan kepemimpinan murid, yaitu

  • Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola piker positif dan merasakan emosi yang positif.
  • Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana.
  • Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapian tujuan akademik maupun non akademiknya.
  • Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri sesame, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
  • Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok maupun golongan.
  • Lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat dalam proses belajarnya sendiri.
  • Lingkungan yang membutuhkan daya lenting dan sikap Tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan.

Sedangkan tugas kita sebagai pendidik, menyediakan dan memfasilitasi lingkungan yang dapat menumbuhkan kemimpinan murid untuk menuangkan ide-ide dan gagasannya dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian murid, sehingga pada proses tersebut murid memilki suara, pilihan dan kepemilikan dalam proses apa yang mereka pikirkan dan bagaimana cara melaksanakannya serta mereflesikan setiap tindakan yang mereka lakukan.

3. Apa keterkaitan yang dapat anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya?

Modul 1.1

Maksud dari Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi tingganya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa program yang berdampak positif pada murid di sekolah, adalah bentuk Pendidikan yang menuntun murid agar mereka belajar tentang bagaimana belajar. Disini kitab isa memfasilitasi kodrat anak, sesuai potensi dan bakatnya agar mereka memiliki well being.

Modul 1.2

Sebagai seorang  pendidik, saya belajar memahami nilai dan peran guru penggerak, sehingga saya  berharap nantinya mampu memainkan peran saya sebagai agen perubahan, dengan senantiasa berperan aktif serta berupaya menggerakkan ekosistem sekolah guna tercapainya pengelolaan program sekolah yang berdampak pada murid untuk menumbuhkembangkan student agency.

Modul 1.3

Dalam hubungannya dengan visi sekolah, saya berupaya merancang sebuah program atau kegiatan pembelajaran disekolah yang tentunya murid menjadi pertimbangan utama saya, dengan harapan program yang saya rancang dapat mendorong bertumbuhkembangya kepemimpinan murid (student agency), dimana salah satu perancangan program yang saya buat menggunakan model inkuiri apresiatif dengan tahapan BAGJA, seperti yang diajarkan pada modul.

Modul 1.4

Untuk dapat mengelola program yang berdampak positif bagi murid maka perlu ditunjang dengan adanya budaya positif di sekolah sehingga program-program yang dijalankan dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan sehingga mampu menciptakan kepemimpinan murid (student agency).

Modul 2.1

Untuk dapat mewujudkan student agency maka pengelolaan program yang berdampak pada murid harus mampu mengakomodir segala perbedaan kebutuhan belajar murid mulai dari kesiapan, minat, dan profil belajar murid.

Modul 2.2

Dalam merencanakan program yang berdampak pada murid, perlu mengintegrasikan pembelajaran sosial dan emosional di dalamnya. Hal ini dimaksudkan untuk menempatkan murid pada kesadaran penuh (minfulness). Ketika murid sudah fokus, maka ia akan tenang, berempati, termotivasi dan memiliki sikap tanggung jawab dalam menjalankan program sehingga student agency akan terbentuk.

Modul 2.3

Coaching sangat penting dilakukan sebagai langkah untuk menggali segala potensi dan melejitkan kinerja murid sehingga ia akan mampu untuk menemukan sendiri solusi atas permasalahan yang ia hadapi ketika melaksanakan program sekolah yang berdampak pada murid untuk itu sikap kreatif, inovatif dan kritis dari murid sangat diharapkan agar tercipta kepemimpinan murid (student agency).

Modul 3.1

Agar keputusan yang kita ambil bersifat efektif dan efisien terkait rancangan program yang ingin dilaksanakan tentunya keputusan tersebut harus memperhatikan 3 prinsip berpikir, 4 paradigma pengambilan keputusan dan melakukan 9 langkah pengajuan dan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Hal itu tentu saja untuk mengantisipasi ketika ada dilema etika ataupun bujukan moral dalam penyelenggaraan kegiatan yang berdampak positif pada murid.

Modul 3.2

Dalam perencanaan dan pelaksanaan program yang berdampak pada murid hendaknya menggunakan pendekatan berbasis aset sehingga dalam melaksanakan program tersebut kita dapat memaksimalkan segala potensi yang ada di sekolah. Dengan memaksimalkan segala potensi maka dapat dipastikan program yang direncanakan akan berjalan dengan baik dan berkesinambungan untuk menumbuhkan kepemimpinan murid (student agency).

4. Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya jelaskanlah perspektif Anda tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid?

Dalam mengaplikasikan program sekolah yang berdampak bagi murid, guru penggerak memilki peran yang sangat penting untuk dapat tergerak, bergerak dan menggerakan dan berpartisipasi aktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program tersebut untuk menunjang terlaksananya program sekolah yang berdampak positif pada murid.

Untuk merencanakan program tersebut, kita menggunakan alur BAGJA dengan menentukan Prakarsa perubahan kemudian berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait, seperti  Kepala Sekolah, rekan guru, tim kesiswaan, sie kurikulum. Tentunya perubahan ini tidak bisa dilaksanakan sendiri, karena kesuksesan program juga perlu didukung oleh seluruh warga sekolah dengan memanfaatkan asset yang sudah ada. Evaluasi juga perlu dilaksanakan sebagai refleksi dari program yang telah dilaksanakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun