"Masukan data secara mandiri, sudah. Minta bantuan petugas pom bensin, sudah. Tapi belum juga berhasil, data masih belum ditemukan. Kita cari cara lain!"
Satu ketika seorang teman menyarankan agar kami mendatangi kantor Samsat Sleman. Di mana nomor kendaraan kami diterbitkan.
Tak hanya verifikasi, konfirmasi data pun kami lakukan secara mandiri. Di kantor Samsat Sleman yang tentu saja harus mengurai antri. Belum lagi ada syarat yang harus dipenuhi.
"Maaf Pak, silahkan lembar yang ini difotocopy."
Lagi-lagi demi menjadi warga negara yang baik, uji kesabaran pun kami lalui. Selesai fotocopy kami kembali mengantri.
"Silahkan setelah dari sini panjenengan ke kantor Pertamina jalan Mangkubumi."
Baiklah, dari Samsat Sleman jalan Magelang kita lanjut ke kantor Pertamina jalan Mangkubumi. Yang ada dalam bayangan kami, kantornya sepi. Ternyata kami keliru, di sana sudah banyak yang antri. Sama seperti kami, berburu barcode Pertamina.
Antrian yang kesekian kami lalui, lagi. Dengan harapan terhenti sampai di sini.
"Kami tadi dari Samsat Sleman supaya kemari."
"Oya, baik silahkan Bapak setelah ini ke Ditlantas Polda DIY ya, yang dekat bundaran, untuk minta update data pusatnya, nanti bisa dicek data dari ponsel Bapak, kemudian lakukan verifikasi ulang."
Petugas menjelaskan alur selanjutnya. Kami kira terhenti di kantor Pertamina ternyata kami disarankan lanjut perjalanan ke Ditlantas Polda DIY dekat bundaran. Ini tentu tak hanya satu melainkan sekian rangkaian uji kesabaran.