Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menelusuri Makna Cinta di Antara Gulita

11 Desember 2019   21:37 Diperbarui: 12 Desember 2019   09:45 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PAS hari kelima membaca di tengah gulita dengan penerangan seadanya. Sumber : Dokumen pribadi.

Namun sepertinya banyak manusia yang terlupa. Tergoda gemerlap kecanggihan masa kini yang menyilaukan mata. Di jaman sekarang semua serba dimudahkan.

Pun teknologi rupanya telah membuat kita banyak melakukan kekhilafan. Begitu berharganya arti sebuah kebersamaan dalam kekurangan. Sehingga akan dapat senantiasa terbalut dalam rajut kesyukuran.

Kerap kita mengeluh di tengah kegelapan. Tersebab kita tlah terbiasa dimanjakan dengan teknologi penerangan. Coba bayangkan hidup di jaman perang. Jangankan lampu mewah, pelita pun menggunakan arang.

Namun tak didengungkan semburat kekecewaan. Yang ada semangat pun penerimaan tak pernah dipadamkan. Sungguh bertolak belakang dengan kehidupan sekarang. Apapun sudah terlilit kata "nyaman".

Pohon tumbang pun kerusakan jaringan listrik yang diakibatkan karena hujan lebat. Barangkali hanya sekedar musabab. Diantara puing puing ciptaan-Nya yang terhebat.

Rupanya alam tengah mengajak kita tuk berpikir. Bukan malah mangkir. Entah apa yang kerap terpikir. Tentang keadaan yang terjadi sebaiknya tak menyingkir. Justru inilah saatnya kita bermuhasabah diri. Bagaimana tatkala Dia mencabut nikmat yang diberi.

Ini sebuah bencana yang tentu ada hikmah istimewa dibaliknya.
Menikmati malam diantara temaram pelita. Mampu pertahankan asa disehampar gulita. Kegelapan tak pernah sembunyikan aksara rasa.

Kegelapan tak pernah sembunyikan aksara rasa di antara cahaya jiwa. Sumber : Dokumen pribadi.
Kegelapan tak pernah sembunyikan aksara rasa di antara cahaya jiwa. Sumber : Dokumen pribadi.
Tersebab Dia tak kan padamkan makna cinta yang sesungguhnya. Meski gulita meraja tetap menuai cahaya jikalau kita mau menemukannya. Percayalah Dia Maha Bijaksana. Diantara remah kegelapan yang disebarkan, pelita jiwa tak kan diredupkan. Dan cahaya-Nya pasti kan ditemukan.

Niek~
Jogjakarta, 11 Desember 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun