Yuk Eksplorasi Cipali
Mudik Asyik Lewat Cipali. Itulah tagline yang ada di baju kaos dan berbagai gimmick di perjalanan para bloggers-kompasianers yang berkesempatan diundang untuk Visit Tol Cipali sebelum officially dibuka untuk umum dan dimanfaatkan pemudik.
Sebagai salah satu Blogger-Kompasianers yang diundang dalam sesi Visit ke Tol Cipali pada saat operasional dibuka untuk umum dan tahap ujicoba, banyak hal dan berbagai sudut pandang kami dapatkan dari beroperasinya tol ini.
Demi mengulas hal yang “gue banget”, saya akan memaparkan mengenai dampak-dampak dibukanya tol Cipali ini. Inilah ukuran-ukuran yang kita perlukan. Bagaimana sih, keberadaan Tol ini membuat sebuah “butterfly effect” sebagaimana teori bahwa kepak sayap kupu-kupu di depan mata kita sebenarnya dapat menggoyahkan dan membuat ‘gempa’ di belahan bumi lain.
Namun demikian, perlu saya deklarasikan disclaimer terlebih dahulu bahwa ini semua adalah opini saya semata sebagai blogger awam tentang per-jalan-tol-an maupun ke-PU-an. Pun, sebagai pemudik yang tidak melintas tol Cipali karena rute mudik saya Sumatera.
Jadi, ini lah sedikit artikel opini tentang Cipali, semata berdasarkan apa yang saya dengar, baca, dan juga saksikan pada saat diundang oleh Pihak operator Cipali, yaitu PT LMS (Lintas Marga Sedaya) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tentu juga andil Kompasiana sehingga memungkinkan saya ikutan “Kompasiana Visit Tol Cipali” bertema Mudik Asyik Lewat Cipali.
Salah satu jembatan yang kami singgahi. DI sisi kiri air sungai mengalir melewati jembatan ini