Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

17 April 2014   06:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:34 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_303576" align="aligncenter" width="400" caption="Kekuatan Ekonomi No 7 dunia.. versi McKinsey.. Wow!"]

1397666644868508199
1397666644868508199
[/caption]

Hal ini sejalan dengan visi LPDP untuk menjadi lembaga pengelola dana terbaik regional untuk menyiapkan pemimpin dan inovasi bagi Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan. Dengan misi-nya mempersiapkan pemimpin Indonesia yang profesional melalui pembiayaan pendidikan.

Dari tampilan gambar yang dipresentasikan secara bergantian oleh Ratna Prabandari, Kepala Divisi Evaluasi Penyaluran Dana Pendidikan, Agung Sudaryono, Kepala Divisi Pengembangan Dana Pengelolaan dan Diki Chandra, Kepala Divisi Rehabilitasi Pendidikan yang merupakan tiga representatif LPDP, Kompasianers makin termotivasi sebagai bagian dari bonus demografi yang akan menjadi para pemimpin bangsa di masa depan.

[caption id="attachment_303574" align="aligncenter" width="500" caption="Paparan Narsum LPDP Mba Ratna"]

1397666326969771728
1397666326969771728
[/caption]

[caption id="attachment_303575" align="aligncenter" width="500" caption="Paparan Narsum LPDP Mas Agung"]

13976663682117468041
13976663682117468041
[/caption]

Persiapan SDM sebagai aset bangsa yang bernilai ini tidak main-main. LPDP menggunakan dana endowment fund yang ada di tiga kementerian yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang juga menteri-menteri dari ketiga lembaga negara ini diangkat sebagai dewan penyantun.

Yuk Jadi Aset Bangsa!

Oh ya, Walau inti tulisan ini reportase, sangat positif bukan, apabila lebih banyak ditulis mengenai beasiswa itu sendiri, bukan hanya susunan acara dan kondisi suasana di dalam ruang yang menampung 50 orang kompasianers ini kan? Ok, lanjut..

Oleh karenanya, saya ingin bercerita lebih lanjut mengenai LPDP dan berharap pembaca turut termotivasi untuk melakukan proses aplikasi secepat mungkin, karena LPDP, kata mbak Ratna sebagai narasumber, tidak peduli kita berasal dari kampus mana, yang penting universitas yang dituju merupakan universitas yang bereputasi baik, artinya terakreditasi A dan untuk luar negeri, jika dapat tembus di Top 50 universitas dunia, Beasiswa Presiden (IPS/BPRI) adalah ganjarannya!

Kalau tidak, masih ada kesempatan di kurang lebih 200 universitas dunia lain yang ada di list LPDP untuk kamu kejar Letter of Acceptance (LoA) alias surat yang menunjukkan bahwa kamu diterima.

Lalu, bagaimana kalau belum ada surat tersebut? Bisa saja, asalkan dalam sesi wawancara, kamu mampu mendemonstrasikan keunggulan kamu, alias menjual potensi diri agar LPDP yakin memberikan beasiswa ke kamu tak akan rugi dan kamu pasti dapat penerimaan dari universitas top yang kamu sasar, kamu bisa kok lolos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun