Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

17 April 2014   06:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:34 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan hal yang mengada-ada, apabila kamu bermimpi bersekolah ke jenjang master dan doktoral dibiayai negara. Malah harus!

Karena kamu akan jadi bagian dari aset intelektual bangsa di masa depan dan pendidikan adalah kunci dari kemajuan suatu bangsa –dan telah dibuktikan banyak bangsa di dunia.

Kamu sebutkan saja negara yang kamu anggap maju dan berhasil dalam pembangunan, pasti deh ketemu keterkaitannya dengan proporsi (jumlah) tenaga terdidik di negara tersebut.

Generasi Emas?

Ok, optimisme perlu juga dong ditunjang kenyataan? Nah, kabar baiknya, karena kita sekarang mendapatkan jalan menuju kesana, yaitu beasiswa baru yang pasti akan menjadi primadona beasiswa karena dijamin pengelolaannya akan profesional, serta yuk kita baca lebih lanjut reportase dan informasi saya biar lebih jelas ( #maksa sedikit)

Bahasa Inggrisnya Indonesia Presidential Scholarship atau disingkat IPS atau singkatnya “beasiswa presiden indonesia” dan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Ya, itulah dua jenis beasiswa yang disediakan oleh sebuah lembaga pengelola dana pendidikan (LPDP) yang diamanahi sebagai badan layanan umum dalam hal beasiswa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Bentuk lain beasiswa yang ditawarkan LPDP adalah beasiswa Afirmasi khusus untuk teman-teman kita di daerah Tertinggal, Terluar dan Terdepan (3T) sehingga pemerataan kesempatan pendidikan tinggi lebih baik.

Lalu, ada juga beasiswa thesis dan disertasi serta pendanaan riset yang sangat berguna agar intelektual sebagai aset bangsa menghasilkan penelitian yang bermanfaat dan menjadi unggulan baik secara langsung yang implementatif maupun secara tidak langsung yaitu sebagai capaian intelektual bangsa Indonesia untuk bersaing di tingkat dunia dan pada tahun 2045 nanti.

Ya, tahun 2045, tepat seratus tahun Indonesia merdeka, akan ada generasi emas bangsa yang bersinar dan membawa negeri ini menjadi capaian terbaik, bisa lebih tinggi malah dari prediksi McKinsey yang dipaparkan oleh LPDP!  Yakin!

[caption id="attachment_303611" align="aligncenter" width="400" caption="Jenis-jenis Layanan LPDP (Pembahasan lengkap cek di file presentasi yang linknya ada disini ya)"][/caption]

Makanya beasiswa LPDP ini banyak sekali dan mencakup berbagai sisi agar memenuhi kebutuhan aset bangsa pada masa generasi emas tersebut. Nah, karena bersumber dari APBN melalui dana abadi yang ada (baca : dibayari rakyat Indonesia), LPDP juga mengharapkan (mewajibkan malah) penerima beasiswa-beasiswa diatas untuk mengabdi kepada bangsa dan negara setelah lulus.

Wah, jadi PNS dong? Nope. Bukan itu caranya. Terlalu dangkal ah. Banyak cara kamu bisa berkontribusi misalnya dengan kembali ke Indonesia, menjadi tokoh-tokoh kunci pembangunan di berbagai sektor. Bekerja di proyek-proyek perencanaan pembangunan Indonesia.

Banyak kok lembaga yang membutuhkan. Pun tak menutup kemungkinan berkarir di institusi riset dan pengembangan di luar negeri asalkan untuk Indonesia, dengan menjadi agen-agen bangsa dan aset-aset yang berupa diaspora. Inilah generasi emas. Mantab kan?

Kebayang nggak, dalam sepuluh tahun, dari misalnya setiap tahun ada dua ribu penerima beasiswa, maka logikanya ada dua puluh ribu aset bangsa yang menjadi tulang punggung pembangunan di masa datang. Dengan jejaring demikian masif, seperti presentasi LPDP di acara Kompasiana Nangkring, Sabtu 12 April yang lalu.

Maka akan terbentuk generasi “think-tank” dan "think-act" yang mampu mewujudkan cita-cita bangsa dan mengambil alih kepemimpinan regional. Iya dong, ASEAN misalnya. Lalu, kamu tentu mau kan jadi bagian dari masa depan emas bangsa ini dan dengan tangan kita sendiri merencanakan pembangunan yang lebih baik daripada generasi sekarang?

Kompasianers dan LPDP

Baiklah, sedikit reportase acara, melalui ajang kompasiana nangkring yang baru saja digelar khusus dikantor LPDP, Gedung AA Maramis II, Kompleks Gedung Kementerian Keuangan, para peserta yang semuanya tentu Kompasianers mendapat informasi nan lengkap tentang beasiswa ini.

Mulai dari apa itu LPDP, seperti apa tawaran beasiswanya, hal-hal teknis aplikasinya, hingga tanya jawab dan curhat mengenai pengajuan beasiswa.

Memang, kalau kompasianers sudah ngumpul, pasti seru. Pun kali ini, penjelasan demi penjelasan dari tiga punggawa LPDP disambut dengan antusias sehingga acara yang berlangsung pada tanggal 12 April 2014 ini mesti berakhir di pukul 13.00 karena ramainya tanya jawab, dan, bonus performa band sebagai hiburan.

[caption id="attachment_303573" align="aligncenter" width="400" caption="Suasana Kompasiana nangkring bareng LPDP"]

13976661891528680629
13976661891528680629
[/caption]

Presentasi LPDP langsung dimulai dengan latar belakang dan demi “kebangkitan Indonesia” untuk menyongsong generasi emas di tahun 2045 nanti.

Kompasianers langsung disuguhi data dan prediksi bahwa Indonesia diramalkaan oleh lembaga riset terkemuka (McKinsey) untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia yang mumpuni di tahun 2030.Untuk itu, kesiapan SDM terampil dan berkemampuan intelektual tinggi menjadi prasyarat untuk dapat menuju kesana.

[caption id="attachment_303576" align="aligncenter" width="400" caption="Kekuatan Ekonomi No 7 dunia.. versi McKinsey.. Wow!"]

1397666644868508199
1397666644868508199
[/caption]

Hal ini sejalan dengan visi LPDP untuk menjadi lembaga pengelola dana terbaik regional untuk menyiapkan pemimpin dan inovasi bagi Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan. Dengan misi-nya mempersiapkan pemimpin Indonesia yang profesional melalui pembiayaan pendidikan.

Dari tampilan gambar yang dipresentasikan secara bergantian oleh Ratna Prabandari, Kepala Divisi Evaluasi Penyaluran Dana Pendidikan, Agung Sudaryono, Kepala Divisi Pengembangan Dana Pengelolaan dan Diki Chandra, Kepala Divisi Rehabilitasi Pendidikan yang merupakan tiga representatif LPDP, Kompasianers makin termotivasi sebagai bagian dari bonus demografi yang akan menjadi para pemimpin bangsa di masa depan.

[caption id="attachment_303574" align="aligncenter" width="500" caption="Paparan Narsum LPDP Mba Ratna"]

1397666326969771728
1397666326969771728
[/caption]

[caption id="attachment_303575" align="aligncenter" width="500" caption="Paparan Narsum LPDP Mas Agung"]

13976663682117468041
13976663682117468041
[/caption]

Persiapan SDM sebagai aset bangsa yang bernilai ini tidak main-main. LPDP menggunakan dana endowment fund yang ada di tiga kementerian yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang juga menteri-menteri dari ketiga lembaga negara ini diangkat sebagai dewan penyantun.

Yuk Jadi Aset Bangsa!

Oh ya, Walau inti tulisan ini reportase, sangat positif bukan, apabila lebih banyak ditulis mengenai beasiswa itu sendiri, bukan hanya susunan acara dan kondisi suasana di dalam ruang yang menampung 50 orang kompasianers ini kan? Ok, lanjut..

Oleh karenanya, saya ingin bercerita lebih lanjut mengenai LPDP dan berharap pembaca turut termotivasi untuk melakukan proses aplikasi secepat mungkin, karena LPDP, kata mbak Ratna sebagai narasumber, tidak peduli kita berasal dari kampus mana, yang penting universitas yang dituju merupakan universitas yang bereputasi baik, artinya terakreditasi A dan untuk luar negeri, jika dapat tembus di Top 50 universitas dunia, Beasiswa Presiden (IPS/BPRI) adalah ganjarannya!

Kalau tidak, masih ada kesempatan di kurang lebih 200 universitas dunia lain yang ada di list LPDP untuk kamu kejar Letter of Acceptance (LoA) alias surat yang menunjukkan bahwa kamu diterima.

Lalu, bagaimana kalau belum ada surat tersebut? Bisa saja, asalkan dalam sesi wawancara, kamu mampu mendemonstrasikan keunggulan kamu, alias menjual potensi diri agar LPDP yakin memberikan beasiswa ke kamu tak akan rugi dan kamu pasti dapat penerimaan dari universitas top yang kamu sasar, kamu bisa kok lolos.

Nah setelah wawancara dinyatakan diterima, masih ada proses lagi yang disebut program kepemimpinan (PK). Jika lolos hingga tahap akhir ini, barulah kamu berhak menyandang nama “awardee” LPDP. Selamat!

Saran saya jangan ragu deh, apalagi LPDP menyatakan minimal ada 2000 orang yang dikuliahkan oleh LPDP pada tahun 2014/2015 ini. Jadi peluangnya tinggi loh. Generasi emas Indonesia 2045, kira-kira itu gambaran ke depan yang menjadi motivasi dasar visi misi untuk LPDP dalam berbuat yang terbaik dalam pengelolaan dana pendidikan ini.

[caption id="attachment_303578" align="aligncenter" width="400" caption="Generasi Emas Indonesia! Pasti, di tahun 2045!"]

13976668371379979033
13976668371379979033
[/caption]

Pun jika tak lolos, jangan menyerah, LPDP memiliki mekanisme untuk kamu agar dapat kembali mengajukan aplikasi online dalam waktu enam bulan kemudian. Selain itu, skema beasiswa LPDP lain bisa juga kamu coba misalnya beasiswa tesis disertasi apabila kamu sudah menjadi mahasiswa.

Jadi tips nya kamu bisa coba beasiswa bergengsi Presidential Scholarship kalau memenuhi syarat karena ini adalah “top of the top”. Jika tidak, lamar beasiswa reguler saja. Level lain, kamu bisa lamar beasiswa tesis disertasi dan riset. So, banyak pilihan dan tergantung dari kamu, mau pede mencoba yang mana. Yang penting coba terus, karena kamu punya hak untuk mencoba, sebab kamu adalah Warga Negara Indonesia.

Informasi Lengkap

Informasi awal bisa kamu cek di website LPDP ini, sedangkan, informasi lain yang tak tertulis di brosur LPDP misalnya, mendapat jawaban memuaskan dari narasumber. Itulah untungnya bisa berdialog langsung dengan pihak LPDP di acara nangkring kompasiana kan?

Tapi bagi kamu yang tidak sempat (tidak bisa) datang, boleh unduh presentasi LPDP disini nih. Lengkap banget loh. Informasinya dibagi dengan bijak ya!

Contoh diskusi di acara kemarin misalnya, ada yang menanyakan perihal hanya masyarakat yang pintar yang bisa mendapatkan beasiswa, ternyata tidak juga. Bukan kepintaran semata, tapi juga bagaimana leadership di masyarakat dan juga penerima beasiswa LPDP adalah insan yang “extraordinary”.

Itulah sebabnya dalam proses wawancara beasiswa ini melibatkan dua pakar di bidangnya dan psikolog yang mampu menilai potensi calon penerima beasiswa.

Pertanyaan lain yang menarik dan sempat terdokumentasikaan antara lain :


Latar belakang fasilitas pendidikan nonformal, diperhitungkan? Belum
ada mandat, latar belakang S1 bisa darimana pun, spanjang terkreditasi
BAN PT.

Mengapa tidak ada ikatan dinas? Agar para awardee menjadi
independen, membuka lapangan kerja, bukan meminta. Jaminan tidak
lari diatur dengan atase di negara terkait. Semua hal terkait rencana
pasca studi sudah diakomodir dalam bentuk talent management LPDP,
dan diantisipasi dalam proses seleksi dan Program Kepemimpinan

Lulus LPDP dulu, atau dapet LoA dulu? Dua2nya bisa. Jika sudah mendapat beasiswa
LPDP, namun belum memiliki LoA, lpdp memberikan waktu 1 tahun untuk mendapat
LoA.

Prioritas di bidang pendidikan? Di luar bidang prioritas, bidang ilmu tertentu (termasuk
pendidikan) tetap dipertimbangkan untuk diakomodasi.

Bagaimana dengan bukti kelulusan yang bukan transkrip dengan format umum di
Indonesia?
Bisa, nanti akan dikonversi.

Kegagalan di tiap tahap, bolehkah mendaftar lagi? 1. Seleksi Dokumen, langsung daftar
lagi, 2. Di wawancara, 6 bulan, 3. Di PK, kemungkinan tidak diperkenankan dalam jangka
waktu yg panjang

Apakah harus linier jurusan studinya? Tidak, selama tidak terlalu jauh, masih ada
kesempatan untuk mendaftar.

Untuk S2 ke S3, apakah harus ada waktu jeda? Tidak. Karena penerima beasiaswa
LPDP tidak berasal dari kelompok yang tersegmentasi dan tidak memiliki instansi asal
(Sektor publik/PNS/TNI/Polri). Karena LPDP dibuka untuk semua sektor, swasta, public
dan kemsyarakatan. Tapi, pertimbangan utama adalah portofolio saat melaksanakan
studi S2.

Semoga bermaanfaat ya!

Sedangkan untuk Tahap-tahapnya seperti dibawah ini :

[caption id="attachment_303580" align="aligncenter" width="400" caption="Tahapan Seleksi"]

1397667022864840592
1397667022864840592
[/caption]

Wah sepertinya menarik, dan banyak yang bisa mendaftar. Mari kita menjadi bagian dari generasi emas bangsa ini sebagai aset yang bernilai, sebagai penggerak, perencana pembangunan yang mumpuni. Kesempatan ini tak terbatas dan bangsa ini memerlukan pribadi-pribadi yang berani menjadi aset bangsa. Menjadi generasi terbaik di masa yang terbaik, dan memimpin bangsa yang terbaik.

Saya rasa, untuk itulah LPDP menemukan jatidiri-nya dan kita pun, dengan berjuang mewujudkan mimpi untuk kualitas kehidupan yang lebih baik, menemukan hakikat sebagai insan pembangunan dan anak dari bumi pertiwi. Pembangunan itu sendiri, pada hakikatnya, adalah suatu Kecukupan (sustainance), jati diri (Self Esteem) dan kebebasan (freedom).

Kutipan terakhir yang mudah-mudahan menginspirasi kita semua adalah, renungan dari LPDP, yaitu "karena Keteladanan hari ini, adalah Kepemimpinan Esok Hari!

Mari!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun