Mohon tunggu...
Agus Mulyadi
Agus Mulyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa -

saya seorang penulis pemula yang berusaha menulis sebaik mungkin untuk membantu para pembaca memahami apa yang saya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Pentingkah Melestarikan Bahasa Daerah?

24 Januari 2019   19:12 Diperbarui: 7 Juli 2021   19:10 4104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingkah Melestarikan Bahasa Daerah? (dokpri)

Salah satu media komunikasi yang biasa digunakan adalah Bahasa. Setiap negara memiliki Bahasa daerah sebagai bahasa ibu yang digunakan sehari-hari dalam keluarga. Bahasa daerah melambangkan jati diri suatu bangsa tersebut. 

Indonesia merupakan negara kepualauan yang terdiri dari banyak bahasa daerah. Peringkat ke-2 yang memiliki Bahasa daerah terbanyak setelah Papua Nugini. Berdasarkan dari laman website Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementrian dan Kebudayaan jumlah bahasa daerah di Indonesia mencapai 652 jenis. 

Baca juga : Perspektif Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Sosial

Mengutip dari laman website kemendikbud beberapa bahasa daerah di Indonesia mengalami kemunduran bahkan terancam punah. UNESCO (badan PBB yang bergerak dibidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan) menjelaskan bahwa 2 bahasa daerah di Indonesia mengalami kepunahan yaitu bahasa Tobati dari Jayapura, Papua dan Bahasa Hitu dari Ambon, Maluku. 

Grafik menunjukkan, setiap tahunnya bahasa daerah di Indonesia mengalami kemunduran secara signifikan. Dari jumlah awal 652 (UNESCO) menjadi 640 bahasa daerah yang tersisa. 

Selain itu 17 bahasa daerah yang stabil, namun terancam punah. Bahasa tersebut yaitu berasal dari Sumatera (Kerinci), Sulawesi (Mandar, Minahasa, Pamona, BoneBalongo, Wolio), NTT (Rongga), Maluku (Buru, Lisabata, Luhu) dan Papua (Meoswar, Kuri/Nabi, Aframa, Gresi, Ormu,Toro, Senggi). 

Baca juga : Percakapan dalam Bahasa Jepang

Suatu bahasa daerah dikatakan terancam punah apabila jumlah penuturnya tidak mencapai angka 100 orang.Sedangkan dikatakan stabil dan berkembang jumlah penuturnya melebihi 1 juta orang seperti minagkabau, melayu, batak dan jawa.

Mengapa beberapa bahasa daerah tersebut bisa punah? 

Sangat disayangkan jika Indonesia yang kaya akan banyak budaya dan bahasa, sedikit demi sedikit akan hilang termakan oleh kemajuan zaman dan ketidakpedulian akan budaya daerah. Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam melestarikan bahasa daerah tersebut?   

Mempelajari Bahasa telah dimulai ketika sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Tetapi  jarang sekali ada instansi pendidikan yang mengajarkan bahasa daerah menjadi mata pelajaran wajib (hanya menjadi muatan lokal). Berbeda dengan pelajaran bahasa asing seperti bahasa Inggris, Jepang, Perancis atau Jerman.

Salah satu bahasa populer yang banyak digunakan adalah bahasa Inggris. Kenapa? karenabahasa inggris adalah bahasa internasional. Hampir setiap negara di duniamenjadikan bahasa ini sebagai bahasa kedua bahkan bahasa utama dalamberkomunikasi, begitu juga dengan Indonesia.  

Baca juga : Kosa Kata Bahasa Indonesia yang Jarang Diketahui

Saat ini Tingkat kepentingan bahasa inggris dapat dikatakan sangat penting. Hal inikarena pengunaan Bahasa inggris sudah menjadi suatu kewajiban dan bidang keahlian.

Dalam dunia kerja, Seperti ketika melamar pekerjaan, pendaftar yang bisa berbahasa inggris memiliki nilai tambah dan peluang diterima bekerja lebih besar. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk Bahasa daerah. 

Selain itu, seseorang yang naik pangkat dari kalangan pegawai negeri atau karyawan industri, wajib untuk meningkatkan Bahasa inggris ke level yang lebih tinggi. Karena semakin tinggi jabatan seseorang maka penggunaan bahasa inggris akan lebih banyak pada bidang pekerjaanya.

Dalam dunia akademik. Tes masuk perguruan tinggi seperti SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri), SBMPTN (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri), sekolah kedinasan dan perguruan-perguruan tinggi umumnya juga mewajibkan penguasaan bahasa inggris dalam tingkat tertentu. Hal tersebut dengan menyertakan bahasa inggris sebagai salah satu tes wajib dilakukan.

Tingkat kepentingan bahasa inggris dalam dunia pendidikan dan industri sudah sangat tinggi. Terbukti momen ini menjadi peluang usaha baru bagi lembaga-lembaga yang membuka kursus bahasa khususnya bahasa inggris. Lembaga itu bahkan ada di setiap provinsi di Indonesia. 

Tidak hanya itu, di perguruan tinggi di seluruh provinsi Indonesia membuka jurusan yang berkonsentrasi pada bahasa inggris. Namun jarang sekali ada yang membuka jurusan Bahasa daerah (hanya budaya dan bahasa daerah tertentu). Tidak dipungkiri lagi hal tersebut karena kurangnya minat pemuda dalam mempelajari Bahasa daerah yang tidak memiliki peluang kerja yang besar.

Masyarakat terutama pemuda Indonesia benar-benar dilema akan Bahasa yang akan dikuasai.Pada satu sisi mengharuskan untuk mempelajari dan melestarikan Bahasa daerah.Namun pada sisi yang lain juga dituntut untuk menguasai Bahasa asing seperti Bahasa inggris. 

Melestarikan Bahasa daerah bukan hanya tanggung jawab masyarakat, namun pemerintah juga ambil andil dalam menjaga dan melestarikannya. 

Peran masyarakat dalam melestarikan Bahasa daerah bisa dengan mengenalkan sedini mungkin dengan anak-anak dan menggunakan Bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan budaya tersebut dapat membuat masyarakat mencintai dan mempertahankan budaya dan Bahasa lokal di era persaingan globalisasi.

Sedangkan peran pemerintah sendiri bisa dengan membuat program dalam penerapan Bahasa daerah. Contohnya dengan menerapkan Bahasa tersebut terhadap salah satu mata pelajaran sekolah. Selain itu, membuat kelompok seni setiap daerah juga dapat dijadikan program dengan mengenalkan Bahasa daerah langsung pada masyarakat.

Oleh karena itu, sangat penting untuk melestarikan kembali Bahasa daerah dalam keluarga dan masyarakat sehingga generasi muda tetap menjaga budaya luhur bangsa. Namun juga harus mempelajari Bahasa asing seperti Bahasa inggris agar tidak ketinggalan zaman.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun