Mohon tunggu...
Nurhasanah Munir
Nurhasanah Munir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruna

I'm a dreamer and wisdom seeker// Ailurophile// write to contemplate

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ponorogo Tak Hanya tentang Reog

25 Januari 2017   10:23 Diperbarui: 26 Januari 2017   10:08 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Topeng ini sudah merambah ekspor ke mancanegara, seperti Taiwan, Hongkong, dan Korea (Photo: Dok. Pribadi)

Ini Una, Mbah. Ya Allah.... lirih beliau. Kami berpelukan, saya melihat ada air mata diujung matanya. Mbah Rahman dan Mbah Izzah yang sedang mengobrol. Suasana hati dan rumah mengharu biru, saya duduk bergabung, bercerita tentang kabar dan kegiatan.

Waktu magrib pun tiba, saya salat di kamar Mbah. Setelah selesai, Mbah meminta saya untuk bermalam di rumahnya.

Waktunya Berpetualang

Hari berikutnya, saya menggunakan waktu untuk bertemu dengan teman-teman yang dulu masih mengajar di lembaga Pendidikan. Kalau dulu hanya setara PAUD, kini lembaga Pendidikan memiliki MI (madrasah ibtidaiyah) yang akan meluluskan angkatan pertama tahun ajaran ini.

Bernostalgia artinya menyegarkan ingatan tentang kisah-kisah indah yang pernah dialami. Dan saya melakukannya selama berada disana. Tak sia-sia, dari nostalgia tersebut, akhirnya kami bersepakat untuk mengunjungi daerah wisata andalan kota Ponorogo, yaitu Telaga Ngebel.

Hari yang ditentukan, kami berangkat bersama menuju telaga Ngebel. Dengan berkendara mobil, saya dan tiga orang kawan yang membawa anak-anaknya serta suami salah satu dari mereka sebagai pengemudi.

Dikarenakan sudah lama tak menjajal jalan-jalan ke daerah pegunungan yang berkelok, saya mual dibuatnya, kepala terasa pening. Maklum saja, bertahun-tahun tak pernah lagi menikmati jalan yang aduhai seperti petualangan saya ke telaga Ngebel.

Saya dan kawan-kawan bernostalgia di tepi Telaga Ngebel (Photo: Dok. Pribadi)
Saya dan kawan-kawan bernostalgia di tepi Telaga Ngebel (Photo: Dok. Pribadi)
Bagi saya, Ponorogo berhak menjadi salah satu kota tujuan untuk berwisata. Selain keindahan alamnya, Ponorogo memiliki banyak hal yang ditawarkan kepada kita semua.

Ponorogo tetap Mempesona dengan Panorama Alam yang Indah

Kami hanya perlu membayar tiket masuk sejumlah Rp.15.000,-/orang. Mobil melaju sedang sementara kaca mobil telah dibuka, udara segar pun keluar masuk bergantian. Kami mencari lahan parkir yang tak jauh dari tempat yang mudah kami jangkau untuk bersantai.

Yang disayangkan adalah tidak ada kendaraan umum untuk mencapai telaga Ngebel. Maka dari itu, masyarakat lebih banyak membawa kendaraan pribadi, baik mobi ataupun sepeda motor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun