Mba Yayat menceritakan bahwa awal ketertarikannya untuk menulis yaitu pada tahun 2009. Merasa dunia otomotif yang dicintainya kurang lengkap dan sempurna jika tidak “diabadikan.” Salah satu bentuk yang abadi adalah menulis.
Dari ketertarikan dengan dunia otomotif khususnya MOTOGP, ia memberanikan diri untuk mengekspresikan pengalaman apa yang ia lihat rasakan melalui semua panca inderanya itu ditumpahkan melalui coretan-coretan sederhana bernama blog.
Wanita berambut pendek ala Demi Moore zaman 90-an ini merasa kegiatan menulis dalam blog adalah yang paling tepat untuk memberikan sesuatu yang segar dan baru, terlebih lagi belum ada blogger wanita yang konsen di bidang tersebut.
Akhirnya, “kegilaan” pada MOTOGP mewajibkan dirinya untuk bisa menonton acara tahunan itu. Dan di tahun ini pula, selain menyabet gelar Kompasianer of The Year mba Yayat juga diundang ke Sepang, Malaysia, sebagai blogger untuk ikut meliput jalannya pertandingan akbar dan bertemu dengan bintang idolanya, siapa lagi kalau bukan Valentino Rossi.
Beberapa poin yang saya dapat dari pengalaman mba Yayat;
- Menulis itu harus sesuai passion.
- Jangan menulis karena terpaksa.
- Cintai topik yang disukai.
- Sebagai blogger harus pandai bergaul dan tidak boleh menutup diri. Jadi bergaullah secara online dan offline.
- Fokus pada minat yang digemari.
Saya memang belum lama berkenalan dengan mba Yayat, kali pertama saat acara nangkring kelas Beauty blogger beberapa bulan lalu di salah satu pusat perbelanjaan kawasan Bintaro. Saya pun langsung terpikat oleh keramahan dan sifatnya yang rendah hati. Terlihat jelas bahwa energi dalam dirinya terpancar ke sekeliling, terutama saya yang bisa beruntung menjadi salah satunya.